Entah mengapa
pikiran ini selalu mengamuk siang malam
memaksa jemari terus menari-nari di atas kertas
memberi perintah tegas: rangkailah suatu tulisan
Kucoba berhenti
Kucoba pejamkan mata
Tapi pikiran ini tetap saja mengamuk
Sementara anggota tubuh yang lain bulat menyatakan kelelahan
menyatakan penolakan
Apa yang kuinginkan, apa yang kucari, apa yang kuharapkan dari menulis
perubahan ?
popularitas ?
kebahagiaan ?
keabadian (dalam sejarah dan masyarakat) ? seperti kata Pram
Aku tak peduli
Kubiarkan saja pikiran ini terus mengamuk
dibantu prajurit setianya: jemari. Demi hadirnya tulisan
(Catatan langit)
Makassar, 14 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H