Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota Ini Tak Berubah

20 Desember 2018   16:54 Diperbarui: 20 Desember 2018   17:15 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: vennyanneke.blogspot.com

Hari mulai senja
di bawah kaki bangunan fly over
puluhan kendaraan berjajar
sesak berdesak-desakan

Puluhan bocah penuh peluh
Syahdu memainkan gitar
merdu melagukan derita
lalu antri menjilat mobil-mobil mewah
memohon kehidupan

Kota ini tak berubah
Setelah lama kutinggalkan
Kota ini tak membangun manusia
Kota ini hanya membangun tembok

pemisah kemanusiaan
Energi sosialnya adalah uang

Catatan langit, 20 Desember 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun