Kawan,
Sembilan puluh hari kita bergumul
Menggumuli moral anak bangsa
Meluaskan cakrawala
Memuliakan masa depan bangsa
Kita menggenggam arah
Memikul tanggung jawab
Tapi kawan,
Kita manusia biasa
Jasad masih di bumi
Dan kita bukanlah Malaikat
Sembilan puluh hari menunggu
Bersandar di kursi lapuk
Membaca buku-buku usang
Dengan mata buram
Kawan,
Gaji kita tiga bulan tak cukup
Hari ini kucur
esok air mata mengucur
keringat mengucur menanti
Kawan,
Kita butuh tambahan biaya
mengganti sepatu yang sobek
mengganti baju yang lusuh
agar tak lesu di hadapan siswa
Kawan,
Gaji kita tak bisa menopang
ganasnya kehidupan
langkah terbatas
keinginan dipangkas
Kawan,
Gaji kita tak cukup untuk menikah
Gaji kita tak cukup menghidupi anak istri
Mereka butuh gizi bukan visi
Tapi kawan,
Masih saja kita bertahan
Betah di taman ini
Karena semangat Ki Hadjar Dewantara
masih membara di dada kita
(Catatan langit)
Makassar, 19 Desember 2018