Mohon tunggu...
Arman Rivai
Arman Rivai Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Teacher

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenis-jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia

5 Desember 2021   18:05 Diperbarui: 5 Desember 2021   18:21 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleistosen Tengah. Adapun jenis-jenis Pithecanthropus antara lain Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil oleh Eugene Dubois tahun 1890.

Pithecanthropus Soloensis yang ditemukan di daerah Ngandong, Solo. Fosilnya ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Oppenoorth dan von Koenigswald. Lalu Pithecanthropus Mojokertensis yang ditemukan di daerah Mojokerto, Jawa Timur oleh Von Koenigswald pada tahun 1936.

 

3. Homo 

Fosil jenis Homo pertama diteliti pada tahun 1889 oleh van Reitschoten di dekat Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur. Penelitian mengenai manusia purba jenis homo dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawannya.

Ciri-ciri jenis manusia ini memiliki alat pengunyah seperti gigi dan otot kunyah yang sudah menyusut. Dahi masih menonjol, sekalipun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus. Isi tengkorak kepalanya diperkirakan 1000-2000 cc. Hal ini menunjukkan bahwa manusia purba jenis homo sudah memiliki kecerdasan lebih daripada pithecantropus dan meganthropus. 

Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Tempat-tempat penyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesia tetapi juga di Filipina dan Cina Selatan. Hidup dan perkembangan jenis manusia ini sekitar 40.000 -- 25.000 tahun yang lalu.

Ada pun fosil manusia dari jenis Homo yang ditemukan di Indonesia antara lain

  • Manusia Wajak

Pada tahun 1889, manusia Wajak (Homo wajakensis) ditemukan oleh van Rietschoten di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Temuan itu, berupa tengkorak, termasuk fragmen rahang bawah, dan beberapa buah ruas leher. Mukanya datar dan lebar, akar hidungnya lebar dan bagian mulutnya menonjol sedikit. Dahinya agak miring dan di atas matanya ada busur kening. Tengkorak ini diperkirakan milik seorang perempuan berumur 30 tahun dan mempunyai volume otak 1.630 cc.

Fosil Manusia Wajak kedua ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di tempat yang sama. Temuan berupa fragmen-fragmen tulang tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kering. Pada tengkorak ini terlihat juga busur kening yang nyata. 

Pada tengkorak laki-laki perlekatan otot sangat nyata. Rahang bawah besar dengan gigi-gigi yang besar. Dari tulang pahanya dapat diketahui bahwa tinggi tubuhnya kira-kira 173 cm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun