Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Penipu Jatuh Cinta

8 Oktober 2019   12:37 Diperbarui: 8 Oktober 2019   12:43 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa saat lalu, Evda bercerita tentang hatinya telah jatuh kepada seorang pria gondrong, cuek, dan banyak uang. Unik, kebanyakan pria yang disenangi Evda punya gaya "santai". Aneh, bukan? Jadi kadang-kadang tidak perlu berpenampilan necis untuk menarik perhatian lawan jenis. Tampak seperti gelandangan juga tak masalah, yang penting banyak duit.

Singkat cerita, Evda menjadi galau lantaran si Abang Gondrong terlalu cuek, tapi terkadang memberikan perhatian. Persis dengan metode yang digunakan Evda ketika mematahkan hati banyak pria. Karma? Entah, saya tidak berani menyimpulkan terlalu jauh.

Modus seperti yang digunakan si Abang Gondrong hanya bisa dilakukan oleh cowok berduit. Kalau bukan "sultan", jangan sekali-kali seperti ini kecuali Anda benar-benar ganteng. Sudahlah hanya punya sedikit uang, pura-pura cuek, wajah tidak tampan. Alih-alih masuk ke hati, tergores dalam mimpi sang pujaan hati juga tak ada jalannya. 

Intinya Evda sedang berbunga-bunga hari ini, cintanya benar-benar bersemi. Mekar di tengah taman yang bisa saja sunyi tanpa penghuni. Evda harus berhati-hati. Ia wajib berdoa kepada Tuhan bahwa itu bukan sebuah pembalasan atas patahnya semangat banyak pria.

Bagi semua pria di dunia yang sedang mencari cinta sejati. Ingatlah bahwa Tuhan bersama kalian, ada hikmah di setiap keping hati kalian yang barangkali pernah jatuh berceceran akibat wanita-wanita jenis Evda.

Jangan sekali-sekali menjatuhkan standar Anda, biarkan perempuan yang ditemui berada pada sikap yang sama dengan Anda. Jangan pula memandang rendah perempuan sungguh pun ia bukan dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

Demikian, pemikiran ini saya sampaikan. Tulisan ini juga telah mendapat izin dari Evda untuk ditayangkan. Hahahahahaha!

***

Dicky Armando, S.E.-Pontianak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun