Di situ saya berpikir, kalau nelayan di laut saja mendapatkan kemudahan, harusnya perikanan darat juga tidak jauh berbeda. Berangkat dari asumsi tersebut, maka disarankan kepada Orang Nomor Satu di Indonesia untuk dapat memberikan perhatian khusus pada bidang ini dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran di Kota Pontianak.
Sepanjang pengamatan selama ini, saya melihat banyak sekali lahan kosong yang dimiliki oleh perusahaan atau perorangan. Tempat tersebut --dalam pemikiran saya-- bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan, lobster air tawar, dan sebagainya.
Langkah awal yang bisa dilakukan presiden adalah dengan menginstruksikan kepada pihak terkait untuk memberikan pelatihan gratis kepada para pemuda yang belum bekerja dan berminat dalam bidang ini.Â
Benar bahwa di Pontianak telah ada lembaga pendidikan tinggi yang mengajarkan tentang budidaya perikanan darat ini, tapi kembali lagi pada fakta bahwa tidak semua saudara-saudara kita itu beruntung bisa mengenyam pendidikan tersebut. Di sinilah letak peran negara, hadir dan menyelamatkan rakyatnya.
Langkah berikutnya adalah membuat badan hukum yang sesuai untuk bidang usaha perikanan darat yang berisikan para pemuda terlatih tadi. Ketiga, pemerintah bisa membeli lahan untuk digunakan dalam pengembangan usaha.
Tidak hanya dimodali pengetahuan perikanan darat saja, tapi pemuda-pemuda tersebut diberikan pembekalan tentang ilmu pemasaran produk yang akan mereka jual nantinya.
Tentunya, agar pemimpin negara ini semakin dicintai, sebisa mungkin nanti --di dalam perusahaan yang akan dibuat-- tidak ada tenaga kerja asing yang bersemayam di situ. Biarkan anak negeri yang berkarya.
Mungkin akan ada yang bertanya seperti ini: "Memangnya para pemuda di Pontianak semuanya disuruh jadi petani tambak ikan?"
Tentu saja tidak. Saya menyampaikan ini sebagai satu dari sekian banyak solusi yang bisa ditawarkan. Anda punya ide lain?Â
****
Pontianak, 25 Juli 2019