20170327-184844-lls-58d9cc1f6ea834be038b4567.jpg
20170327-185415-lls-58d9cc6db49273ea6af4e646.jpg
20170327-190252-58d9ccc8ef9673f84ec0a1c8.jpg
20170327-185514-lls-58d9cd7e5f23bdf838f4e649.jpg
Denpasar (Bali) – Satu hari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi 1939 Caka yang jatuh pada tanggal (28/3) 2017 Umat Hindu di Bali rutin melakukan tradisi pawai Ogoh-Ogoh. Seperti yang terlihat di Kota Denpasar tepatnya di Sekitaran Jalan Imam Bonjol sampai Jalan Thamrin (Depan Puri Pemecutan). Ratusan Ogoh-Ogoh dari berbagai Banjar diarak berkeliling Kota Denpasar. Tak tanggung-tanggung berbagai jenis ukuran Ogoh-Ogoh dari mulai minimalis hingga super besar hadir ditengah-tengah Warga Kota Denpasar yang berkerumun sejak pukul 18.00 wita.Ogoh-ogoh merupakan replika raksasa berbentuk Bhutakala, Tokoh Pewayangan, ataupun Dewa dalam Ajaran Hindu yang terbuat dari anyaman Bambu. Iringan musik gamelan Bali dari Sekaa Baleganjur tiap Banjar meramaikan pawai Ogoh-Ogoh.
Pawai Ogoh-Ogoh menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merayakan hari Raya Nyepi Di Bali. Kreatifitas Masyarakat Bali yang membuat Ogoh-Ogoh membuat takjub wisatawan yang menyaksikan pawai Ogoh-Ogoh. Stefani salah satu wisatawan Asal Australia mengaku antusias dan sangat senang menyaksikan pawai Ogoh-Ogoh yang pertama kali ia saksikan.
“Pawai Ogoh-Ogoh sangat menarik sekali, begitu artisitik, dan saya sangat senang bisa merayakan Nyepi di Bali” ungkapnya dengan bahasa Indonesia .
Ogoh-Ogoh yang telah diarak berkeliling Kota, selannutnya akan dibakar di Setra ( red : Kuburan dalam Bahasa Bali). Ogoh-ogoh merupakan simbol cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia. Sehingga membakar Ogoh-Ogoh usai dilakukan pawai berkeliling diharapkan bisa menetralisir unsur-unsur kekuatan jahat.
Pawai Ogoh-Ogoh tidak hanya dilakukan di Bali saja , namun dilaksanakan oleh Umat Hindu yang bermukim di Kota-Kota Indonesia lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!