Kematian merupakan sebuah rahasia Tuhan yang tidak pernah dapat kita tebak. Seseorang yang tadinya nampak segar bugar, tiba-tiba harus dirawat dirumah sakit beberapa hari kemudian harus berpulang kesisi Tuhan Yang Maha Esa. Hari ini (11/4) 2014 penulis mendapatkan berita duka dari tetangga penulis yang tinggal diseberang jalan tak jauh dari penulis bermukin. Novi (almh) gadis berusia 20 tahun akhirnya harus menyerah melawan kanker usus ganas yang menggerogoti tubuhnya. Gadis cantik yang sehari-hari bekerja sebagai salah satu pegawai hotel di Kota Penulis ini menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jum’at jam 01.00 wita dini hari. Kepergian Novi untuk selama-lamanya tak pernah diduga oleh keluarga besarnya. Novi tidak pernah mengalami suatu penyakit yang kronis dari kecil. Tadi siang jenazah Novi dikebumikan di pemakaman muslim setelah dishalatkan terlebih dahulu di Masjid setempat.
Jauh sebelum Novi didiagnosis terkena kanker usus stadium 4, ia pernah dirawat inap di rumah sakit. Diagnosis awal adalah Novi terkena penyakit maag. Penyakit maag ini hanya diberikan obat sesuai anjuran dokter. Novi tidak terlalu memikirkan sakit maag yang menyerang dirinya. Ia pun beraktifitas seperti biasa dan bekerja pulang pergi dengan kendaraan roda dua ke tempat ia bekerja. Tiga hari yang lalu ia jatuh pingsan di rumahnya. Keluarga Novi kemudian melarikan Novi kerumah sakit. Ternyata baru diketahui bahwa Novi terkena kanker usus setelah dokter spesialis penyakit dalam memeriksa Novi dengan alat medis. Baru diketahui juga penyebab kanker usus stadium empat yang dialami oleh Novi ini akibat pecahnya saluran usus buntu yang pecah dan tidak ketahuan dan dirasakan oleh Novi.
Parahnya lagi kanker usus stadium empat yang menyerang tubuh Novi ini sudah menyebar ke organ hati. Organ hati merupakan salah satu organ vital yang berfunsi untuk menyaring racun dari makanan yang kita cerna dari tubuh. Sebelum Novi berpulang kesisi Tuhan, ia mengalami muntah darah yang sangat hebat. Orang tua almarhumah Novi pun mengetahui anaknya sudah dalam kondisi sakaratul maut hanya bisa berpasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum Novi pergi untuk selama-lamanya kepangkuan Sang Pencipta ia mengatakan bahwa Novi melihat alamarhum kakek dan neneknya yang sudah menjemputnya. Novi juga minta dituntun dibacakan kalimat dua kalimat Syahadat. Setelah menyelesaikan kalimat Syahadat, Novi menutup mata untuk selamanya. Orang tua Novi hanya bisa mengikhlaskan putri pertama mereka berpulang ke Sang khalik. Mungkin Tuhan tahun beban sakit yang diderita Novi. Tuhan YME lebih menyayangi Novi. Selamat Jalan Novi. Semoga dirimu damai disisi Allah swt
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H