Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Kekuatan Partai Perindo untuk Bersaing di Pemilu 2019

1 Desember 2014   23:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:18 4231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari ini distasiun televisi swasta Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) ada sebuah tayangan iklan yang memperkenalkan sebuah partai baru kepada jutaan pemirsa di seluruh Indonesia. Nama Partai ini adalah Partai Persatuan Indonesia atau disingkat dengan partai Perindo. Ketua umum Partai yang sebelumnya hanyalah organisasi kemasyarakatan ini adalah Harry Tanoesoedibjo yang terkenal sebagai bos MBC Grup. Perubahan status ormas Perindo menjadi sebuah Partai menurut bakal calon wakil presiden yang diusung bersama Wiranto Pemilu Presiden lalu yaitu ingin menjadi bagian dari perubahan Indonesia yang lebih maju. Rekkm jejak karir Hary Tanoesoedibjo di dunia politik berawal dengan bergabung di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pimpinan Surya Paloh . Kemudian dengan alasan yang tidak diketahui akhirnya Hary Tanoesodibjo loncat pagar pindah ke Partai lain yaitu Partai Hati Jurani rakyat (hanura) pimpinan Wiranto.

Sosok Hary Tanoesodibjo yang sekarang menjabat sebagai ketua umum Partai Perindo sebenarnya belum bisa disejajarkan dengan ketua umum dari partai-partai lain yang sudah berkibar dan memiliki ribuan kader di Indonesia. Kekuatan Harry Tanoesodibjo untuk menarik simpati rakyat Indonesia adalah melalui pencitraan stasiun televise yang ia kelola yaitu RCTI, MNC TV, Global TV, dan SINDO TV (Televisi kabel).Selain itu juga Partai Perindo juga harus bisa mengkritisi isu-isu nasional yang ada di Indonesia sehingga taring dari Partai Perindo bisa lebih terlihat. Setidaknya untuk bisa bersaing di bursa pemilu legislative tahun 2019 kader Partai Perindo harus bekerja keras untuk masuk dalam kriteria parlementary threesold.

Partai Perindo juga harus bisa membuat program kerja yang pro rakyat sehingga tercipta sebuah kepercayaan public bahwa partai ini serius ingin membangun Indonesia menjadi lebih baik. Harry Tanoesodibjo juga bisa membuat pembuktian seperti Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama (Ahok) bahwa keturunan dari etnis Tionghoa bisa menjadi pemimpin yang disegani dan dihormati oleh rakyatnya. Banyak pekerjaan rumah yang mesti dilakukan Harry Tanoesoedibjo dan para kader partai Perindo untuk terus mengembangkan sayap-sayap partainya. Waktu Harry Tanoesoedibjo dan Partai Perindo hanya lima tahun saja dari sekarang. Kita tunggu gebrakan yang akan dibuat oleh Partai Perindo sebagai Partai baru.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun