Hujan Agustus
Cucuran rintik gerimis tanah kelahiran
Akar pohon Mahoni menyesap humus
Gaduh gembala menjamah bukit rimba
Sejenak menepi binger teriak ibukota
Telingaku ngilu makian klakson jalanan
Genangan riak anak sungai mencoba merayuku
Tak urung kujamah meski kau cemburu
Tabir surya mengendus kemolekan perawan desa
Pesona gunung ingin berlari mendekapku dalam lelap
Bila boleh memilih
Aku lebih bahagia habiskan waktu bermanja denganmu
Membatin kisah dibawah teduh gumpalan awan
Bernostalgia mengenang senja
Â
Badung, 19 Agustus 2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!