Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Online Seharusnya Tidak Membuat Pemberitaan Ambigu

5 Desember 2014   00:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di Beranda akun sosial media penulis ada berita-berita yang disajikan oleh situs-situs portal berita dari yang lokal hingga nasional. Penulis memang gemar untuk bergabung dengan halaman hampir semua situs portal yang ada di Indonesia untuk mengetahui perkembangan berita apapun itu bentuknya baik politik, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Kebetulan pada hari Rabu (3/12) 2014 ada sebuah situs portal berita bernama merdeka.com yang menanyangkan berita dengan headline yang cukup membuat orang tercengang melihat judulnya. Judul Headline berita ini bisa membuat banyakmasyarakat beropini negative terhadap tokoh yang disegani oleh seluruh warga masyarakat DI Yogyakarta. Judul Headlinenya adalah “ Aniaya Tetangga, Sri Sultan Hamengkubuwono dibekuk polisi. Berita yang dibuat oleh wartawan yang bernama Irwanto dan dikirim pada pukul 15.52 wib ini pun membuat penulis penasaran dan langsung mengarahkan kursor laptop ke link berita tersebut.

Saat penulis sudah membaca seluruh berita barulah penulis paham bahwa ternyata berita tersebut memberitakan seorang warga Palembang bernama sama dengan Raja Yogyakarta yang dilaporkan oleh tetangganya karena melakukan penganiayaan. Miris memang membaca berita headline yang membuat judul seolah-olah memang benar tokoh yan merupakan Gubernur dan panutan warga DIY ini harus dikorbankan untuk menjadi berita kasus kriminal. Kekesalan warga DIY tentang berita yang mencatut nama Raja Yogya ini tertuang dalam komentar di kolom komen portal berita salah satunya adalah Mulyadi Melankoliez yang berkomentar “tolong lah untuk merdeka.com jangan membuat judul yang memprovokasi seperti itu, dalam artikel berita tentang kejahatan biasa nya di singkat dengan inisial spt AJ, SB dll, tidak perlu menyebut nama segamplang itu, ada kode etik sendiri, saya sebagai warga jogja tersinggung dengan pemberitaan anda, dan menurut saya seluruh warga jogja juga akan demikian hal nya, anda mengajarkan untuk pintar tapi di satu sisi anda memprovokasi supaya otak pembaca menjadi bodoh dengan headline yang menipu”. Ada juga Ibrahim Laman yang berkomentar“berita ini kayaknya secara tdk langsung sudutkan nama sri sultan jogya..., sengaja nih wartawan..?”.

Portal berita merdeka.com seharusnya bisa berbenah dalam membuat sebuah headline berita. Berita kriminal yang mengaitkan nama Sri Sultan HB ini bila dicermati sangat merugikan nama baik Gubernur DIY tersebut. Wartawan yang bersangkutan tidak memenuhi kaidah kode etik jurnalistik. Hanya supaya portal berita ramai dikunjungi harus membuat headline yang penulis anggap tidak etis dan tidak patut untuk ditayangkan. Semoga portal berita yang bersangkutan bisa memperbaiki kesalahannnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/aniaya-tetangga-sri-sultan-hamengkubuwono-dibekuk-polisi.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun