Nasi Jinggo yang dijual sangat terjangkau yakni dijual ke Masyarakat Kota Denpasar dengan harga Rp 5.000 saja. Nasi Jinggo merupakan makanan rakyat khas Bali seperti nasi campur dengan lauk potongan daging ayam/sapi dengan campuran mie goreng, potongan telur rebus, sambal, tempe dan tahu. Nasi Jinggo dibungkus dengan Daun Pisang dan diikat dengan cara ditusuk dengan semat ( red : dibaca lidi dalam bahasa Bali) atau tusuk gigi.
Koordinator kegiatan wirausaha yaitu Fitria Pebri Evariyanti atau akrab disapa Eva mengatakan bahwa kegiatan penjualan nasi jingo ini merupakan salah satu cara belajar kader KAMMI Dewata untuk belajar wirausaha dengan cara yang mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu.
“ Kegiatan ini bisa melatih jiwa-jiwa wirausaha untuk para kader KAMMI dan dengan cara yang mudah serta tidak menhabiskan banyak waktu” ungkap Eva.
Seluruh dana hasil wirausaha penjualan nasi jingo akan digunakan untuk kegiatan dakwah dan pengabdian masyarakat KAMMI Dewata termasuk kegiatan Dauroh Marhalah (Leadership Training” dalam waktu dekat.
“ Dana yang didapat hasil berjualan akan kami gunakan untuk agenda dakwah, sosma dan Dauroh Marhalah (Leadership Training) yang diadakan KAMMI Dewata” tuturnya.
(Semua Gambar Dok.Pri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H