Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gadis Perawan Idaman Jejaka yang Ingin Menikah

11 November 2014   18:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:04 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang teman penulis pernah mengatakan bahwa zaman sekarang sangat sulit mencari seorang gadis perawan yang bisa diajak ke jenjang pernikahan. Menurut teman penulis ini gadis jaman sekarang tidak seperti jaman orang tuanya yang masihlugu, bisa menjaga kehormatannya, dan masih menjunjung tinggi nilai dan norma agama.Bagi sebagian pria dengan mendapatkan gadis perawan untuk dijadikan istri adalah sebuah kebanggaan. Pria akan merasa mendapatkan kado istimewa saat malam pertama. Gadis yang bisa menjaga keperawanannya hingga ia menikah berarti telah menjagakehormatannta dan mampu berpegang teguh pada ajaran agama. Masyarakat Indonesia memaknai istilah perawan pada seorang gadis diartikan sebagai seseorang yang belum pernah melakukan hubungan ataupun aktifitas seksual dengan seorang lelaki yang belum sah menjadi suaminya. Ada juga para gadis yang berpendapat bahwa tidak masalah bila dirinya tidak perawan karena saat menikah karena yang penting adalah mendapatkan pasangan yang setia.

Penulis sendiri pernah berdiskusi dengan beberapa teman wanita yang belum menikah mengenai masalah keperawanan. Salah satunya adalah Tika salah satu mahasiswa sebuah universitas swasta di Kota Batam. Menurutnya menjaga keperawananan bagi seorang gadis yang belum menikah adalah hal yang wajar dan sudah menjadi tradisi. Sebab bila seorang gadis yang bisa menjaga keperawanannya hingga ke jenjang pernikahan bisa membuat hubungan pernikahan menjadi langgeng dan seorang suami tidak akan melakukan perbuatan selingkuh dengan wanita idaman lain. Beda halnya dengan Ratna seorang mahasiswi swasta di Kota Surabaya. Menurutnya perawan tidak bisa diukur dengan aktifitas seksual di malam pertama, bisa saja seorang gadis menjadi tidak perawan akibat kecelakaan dan perkosaan. Ia mengatakan bahwa seorang jejaka yang memang mencintai seorang gadis hendaklah jangan diukur dengan keperawanan. Banyak gadis yang tidak perawan dan menikah dengan seorang pria ternyata hubungannya langgeng sampai maut memisahkan tutupnya.

Para pemuda terkadang egois memberikan label perawan atau tidak perawan terhadap gadis yang sedang mereka incar untuk dijadikan istri. Coba sekarang dibalik apakah para jejaka masih menjaga keperjakaan mereka? Susah membedakan antara pemuda yang masih perjaka ataupun tidak perjaka. Toh bentuh “onderdil” mereka masih sama dan tidak ada perubahan. Tetapi para gadis juga harus bisa menjaga keperawananya agar tidak menjadi perkara ketiak anntinya sudah berumah tangga. Tak baik bukan bila suaminya kelak cekcok dan menggugat istrinya hanya karena masalah keperawanan.

\

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun