Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dahsyatnya Menyimpan Uang Receh Logam

25 Juli 2013   21:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:02 2333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita berbelanja di Supermarket ataupun tempat-tempat pusat perbelanjaan lainnya saat membayarkan sejumlah uang total belanja, kita pasti akan mendapatkan uang kembalian bisa dalam bentuk uang receh logam maupun permen. Hampir di setiap pusat perbelanjaan yang penulis pernah singgahi dan melakukan aktifitas belanja pembelian produk apapun pasti sering mendapatkan kembalian uang receh logam dan permen. Sekilas kembalian uang receh logam itu tidak berarti dan kadang-kadang seseorang tidak mau mengambil uang recehan logam tersebut. Padahal uang receh logam kembalian saat berbelanja sebenarnya memilik banyak manfaat loh dan penulis sudah praktekan sendiri manfaat menyimpan uang recehan logam kembalian saat berbelanja.

Di rumah penulis memiliki kebiasaan untuk menabung di celengan. Sejak kecil telah diterapkan oleh kedua orang tua untuk menabung. Bukan celengan yang terbuat dari tanah liat , namun celenganyang ada di rumah penulis terbuat dari plastic dan berbentuk ayam jago. Setiap mengantar bunda berbelanja dan mendapatkan kembalian uang receh logam, bunda selalu mengingatkan agar uang receh tersebut dimasukan kedalam celengan plastic karena akan bermanfaat suatu saat. Sedikit demi sedikit uang receh dikumpulkan. Mulai dari nomila 100 rupiah, 200 rupiah, 500 rupiah hingga 1000 rupiah. Kumpulan uang receh logam yang kami masukan ke dalam celengan plastic itupun terus bertambah dari hari kehari. Penulis sering mengguncang celengan plastic tersebut dan mengira-ngiraberapa jumlah uang receh logam jika dikeluarkan dari isinya.

Setahun berlalu, celengan ayam jago yang berisi kumpulan dari uang receh telah menggemukkan isi celengan tersebut. Saatnya untuk membukanya. Kami membuka celengan plastic tersebut dengan menggunakan tang. Tidak seperti layaknya celengan tanah liat yang langsung di pecah kelantai. Penulis bersama bunda menghitung uang logam receh berdasarkan nilai nomial. Saat itu sempat terkumpul 200 ribuan rupiah dari hasil menabung di celengan plastic. Lumayan untuk membeli bahan membuat kue lebaran. Ya, uang receh bukanlah uang yang tidak memiliki arti. Namun, jika kita pandai memanfaatkannya dengan maksimal, mampu membantu perekonomian suatu rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun