Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bulan Ramadhan Tak Membuat Insyaf Para Penipu

2 Juli 2014   04:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:53 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan dan berkah bagi mereka yang benar-benar bermunajat kepada-Nya. Bulan dimana para umat Muslim berloma-lomba untuk mencari “point” pahala kepada-Nya. Tentunya setiap individu yang beriman, otomatis di Bulan yang selalu dinanti-nanti oleh kamu muslim tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang bersifat kearah negative. Namun, sayang ditengah semangat Bulan Ramadhan yang suci masih saja ada oknum-oknum jahat yang ingin melakukan kejahatan dengan mencoba menipu penulis beberapa hari yang lalu. Si penipu yang mencoba ingin menguras pundi rupiah ini mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan menginformasikan bahwa penulis memenangkan hadiah uang tunai senilai 27 Juta rupiah. Angka yang sangat menggiurkan dan dapat dibelikan tiga buah motor keluaran baru.

Isi pesan penipuan ini dikirim dari nomer +6281286527761 berisikan sebagai berikut : “ Nasabah BRI ythada men-dptkan Cektunai 27jt dari BankBRI PIN ID : ijh76k79. U/ info : hub 021-4628-1098. www.poinbri.webs.com”. Mungkin anda sekalian sering atau pernah mendapatkan pesan dari telepon genggam seperti yang sering penulis alami. Bagi anda yang mendapatkan pesan seperti ini jangan sekali-kali tergiur untuk menelepon nomer yang diberikan si penipu. Dikhawatirkan anda akan dihipnotis untuk segera mentrasferkan sejumlah uang untuk menebus hadiah yang dijanjikan. Jangan segan untuk menelpon Bank yang dijadikan kambing hitam oleh penipu untuk mengecek kebenaran informasi yang diberikan.

Melalui pengalaman ini, penulis juga ingin menghimbau kementrian komunikasi dan informasi untuk bisa menutup situs-situ palsu yang menagatasnamakan instansi tertentu agar masyarakat tidak menjadi korban. Kominfo jangan terlalu fokus untuk menutup situs-situs yang mengarah ke pornografi dan pornoaksi saja. Bagi penyedia layanan provider agarapabila ada seseorang yang mengaktifkan kartu telepon baru bisa mencantumkan nomer identitas seperti kartu tanda penduduk. Mudah-mudahan si penipu ini diampuno dosa-dosanya dan mari kita doakan untuk cepat masuk surga. Amien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun