Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Budaya Kumpul Kebo di Kalangan Anak Muda

10 November 2014   17:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:10 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal satu rumah dengan pasangan kekasih tanpa ada ikatan pernikahan barangkali merupakan sebuah pemandangan yang sudah biasa dilakukan oleh masyarkat yang hidup di negara yang berasaskan liberalisme. Di Negara Indonesia seseorang yang tanpa ada ikatan pernikahan yang tinggal satu atap disebut denga istilah kumpul kebo.Perilaku kumpul kebo banyak dilakukan oleh banyak pasangan muda yang hanya ingin mengejar kenikmatan semu. Para gadis yang melakoni budaya kumpul kebo rata-rata karena bujukan kekasihnya yang menjanjikan akan menikahi sang gadis dan juga memberikan uang bulanan layaknya pasangan suami istri yang sah. Tak jarang pasangan kumpul kebo dari hasil perbuatan mereka menghasilkan buah hati. Salah satu artis Indonesia Andy Soraya dan Steve Emanuel juga dahulu melakukan budaya kumpul kebo hingga memiliki seorang buah hati sebelum akhirnya mereka berpisah.

Berbicaramasalah budaya kumpul kebo dikalangan anaku muda Indonesia ada pengalaman dari seorang teman yang melakoni budaya yang tidak patasuntuk diikuti karena melanggar norma agama dan norma sosial. Penulis memiliki seorang teman sebut saja bernama Ela yang berusia 22 tahun. Ela sehabis lulus sekolah menengah atas (SMA) tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi. Ela lantas bekerja disalah satu perusahaan swasta di kotanya. Perjalanan cinta Ela selalu dibumbui oleh petualangan seksual dengan beberapa kekasihnya. Hingga akhirnya Ela bertemu dengan Andy seorang pemuda berusia 28 tahun yang bekerja sebagai agen property. Ela dan Andy berpacaran bukan selayaknya pasangan kekasih yang berpacaran normal melainkan mengikuti budaya kumpul kebo.

Pada akhirnya Ela diketahui berbadan dua hasil hubungan cinta dengan Andy. Andy mengakui bahwa benih yang berada di jani Ela adalah hasil perbuatannya. Hingga detik ini sampai anak Ela berusia Sembilan bulan mereka berdua belum menikah. Menurur penuturan Ela terhadap penulis ada beberapa alasan yang melatar belakangi mereka belum menikah. Ela sendiri masih belum siap menjadi seorang istri yang sudah menjadi kodrat yang ditakdirkan Tuhan. Sedangkan Andy beralasan karena dari perusahaaan propertinya tidak boleh menikah sampai kontrak kerja selesai dua tahun.

Penulis sudah menyarankan kepada Ela bila masalah biaya pernikahanseperti resepsi belum ada alangkah baiknya mereka berdua menikah siri (Ela dan Andy menganut agama Islam). Bila uang mereka sudah cukup barulah pernikahan mereka bisa dicatatakan ke Kantor Urusan Agama (KUA) sesuai dengan prosedur pernikahan dalam agama Islam. Keluarga Ela dan Andy sudah tahu bahwa anak mereka melakukan budaya kumpul kebo hanya saja dari keluarga kedua belah pihak tidak mendesak untuk segera meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan tanpa diketahui alasannya. Kasihan sebenernaya anak mereka yang sudah berusia Sembilan bulan. Akibat perilaku kumpul kebo orang tuanya tidak memiliki akte kelahiran. Semoga Ela dan Andy segera meresmikan hubungan mereka dan segera terlepas dari budaya kumpul kebo.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun