Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

ACT Bali Luncurkan Tema Kegiatan Ramadhan 2019 "Marhaban Ya Demawan"

24 April 2019   17:48 Diperbarui: 24 April 2019   18:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar : dokumentasi pribadi)

(sumber gambar : dokumentasi pribadi)
(sumber gambar : dokumentasi pribadi)
Denpasar (Bali) --  Dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan, Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengadakan peluncuran Tema Kegiatan Ramadhan 2019 bertajuk "Marhaban Ya Dermawan" dan Diskusi publik bertema  "Berkah Ramadhan Percepat Pengentasan Kemiskinan". Acara ini diselenggarakan di Rumah Makan Wong Solo di Jalan Merdeka No 18 Sumerta Kelod Denpasar pada hari Rabu (24/4/2019) pukul 11.00 wita sampai dengan selesai. Kegiatan peluncuran Tema Kegiatan Ramadhan 2019 dilaksanakan serentak di seluruh kota di Indonesia yang memiliki cabang lembaga kemanusiaan ACT. Kegiatan peluncuran tema ramadhan 2019 mengundang lembaga amil dan zakat Se-Denpasar dan berbagai organisasi kemasyarakatan berbasis Islam. Acara ini turut mengundang H Mardi Soemitro selaku Ketua Jaringan Pengusaha Muslim (JPMI) Provinsi Bali dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali yaitu H  Taufik As'adi S.Ag.

Ketua Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali, Arif Marsudi memberikan sambutan dalam pembukaan peluncuran Tema Ramadhan 2019. Menurut penjelasan Arif Marsudi kehadiran lembaga kemanusian ACT di Bali semata-mata untuk  melengkapi dan bersinergi  dengan lembaga kemanusiaan yang sudah ada di Bali.

"Kehadiran ACT di Bali bukan untuk mengambil lahan dakwah lembaga kemanusiaan yang sudah ada. ACT  ada di Bai untuk saling bersinergi dan berkolaboraksi dengan lembaga sosial lainnya di Bali. Agenda pagi ini juga dilakukan di 34 Provinsi di Indonesia secara bersamaan. Semoga  kegiatan pagi ini momentum untuk masyarakat bisa bersedekah  untuk membangun umat" ungkapnya ke tamu undangan.

Sesi diskusi publik untuk menambah wawasan mengenai tema yang diangkat dipandu Ricky Brahmana sebagai moderator. H Taufik As.Adi S.Ag memaparkan pandangan mengenai kehadiran lembaga kemanusiaan terhadap santuan kaum dhuafa. Menurutnya keberadaan lembaga kemanusiaan  dapat memberikan sebuah keadilan.

"Dalam mengemban risalah dakwah anak-anak yatim dan kaum dhuafa  harus bisa berdaya dengan diberikan santunan dan modal. Pekerjaan rumah lembaga sosial dan Umat muslim  untuk kaum dhuafa dan anak-anak yatim adalah memberikan sebuah keadilan" tuturnya.

Sementara itu, H Mardi Soemitro mengangkat materi  sikap umat muslim  dalam memberikan santunan untuk kaum dhuafa dan pola pikir masyarakat umat muslim untuk bersedekah. H Mardi Soemitro mengajak umat muslim untuk bersedekah dan berinfaq setiap saat tanpa menunggu momen Ramadhan

"Jangan pernah melewatkan satu detik pun dalam hidup untuk bersedekah dan berinfaq. Dalam Al Quran sudah dijelaskan keberkahan memberikan sedekah dan infaq untuk kaum dhuafa. Kekuatan infaq dan shadaqoh begitu luar biasa. Rezeki tidak akan putus jika kita rajin berinfaq dan shadaqoh. Saya sudah membuktikan" ungkap pengusaha tempat kebugaran Hawa dan Adam Gym ini.

Kegiatan diskusi public ditutup dengan pernyataan dari Arif Marsudi mengenai kolaboraksi antar lembaga kemanusiaan.

"Problemantika kehidupan saat ini yang paling besar adalah kemiskina. Perlu adanya kolaboraksi baik  antara semua lembaga kemanusiaan tidak hanya untuk umat muslim tapi untuk umat non muslim" tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun