![20180414-102332-5ad35483caf7db17ef5ecbe3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/15/20180414-102332-5ad35483caf7db17ef5ecbe3.jpg?t=o&v=770)
![20180414-093232-5ad353bedcad5b664101dde3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/15/20180414-093232-5ad353bedcad5b664101dde3.jpg?t=o&v=770)
![20180414-102351-copy-5ad3557e5e13737f570536c3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/15/20180414-102351-copy-5ad3557e5e13737f570536c3.jpg?t=o&v=770)
Denpasar (Bali) -- Komunitas Dakwah  Islam di Kota Denpasar yaitu Lingkar Peradaban didukung Badan Komunikasi  Pemuda Remaja Masjid Indonesia, Lembaga Kemanusiaan Dompet Sosial Madani (DSM), dan  Jaringan Pemuda ndan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) mengadakan kuliah dhuha bertema " Problemantika dan Tantangan Ummat Islam, Kini dan Esok" pada hari Sabtu  (14/4) 2018 dari pukul 09.00 s/d 12.00 wita.
Kajian ini dilaksnakan di Musholla Baitul Mukminin Jalan Tukad Pakerisan  Gang XV No 02 Panjer Denpasar. Dalam Kajian tersebut mengundang pembicara Nasional yaitu Ustadz Tengku Zulkifli Usman. Tengku Zulkifli Usman merupakan dosen dan pengamat politik Islam dan Dunia Islam Internasional yang berdomisili di Jakarta. Ia juga merupakan dosen dan juga pernah melakukan dakwah sebagai dai di Kota Manokwari dan Pedalaman Papua.
Kajian Kuliah Dhuha dibuka dengan pembacaan tilawah ayat suci Al Quran. Pengurus Musholla Baitul Mukminin yang diwakili oleh Bapak H Mardi Soemitro mengatakan banyak terimakasih kepada seluruh panitia yang menyelenggarakan kajian kuliah dhuha.
"Acara-acara kajian seperti ini sangat bagus dan perlu kita apresiasi. Melalui kajian ini kita dapat mengetahui prolemantika umat yang begitu beragam" jelasnya.
Acara kuliah dhuha dimoderatori oleh Direktur lembaga Kemanusiaan Dompet Sosial Madani yaitu Andy Krisna selama 3 jam kedepan. Andy Krisna membacakan riwata hidup pembicara sebelum memasuki acara utama.
Dalam kajian dhuha sesuai dengan tema yang diangkat, Tengku Zulkifli Usman mennyinggung tentang uhkuwah islamiyah yang saat ini semakin renggang. Menurutnya jumlah umat muslim di dunia saat ini mencapai 1.6 Milyar namun kenyataannya uhkuwah islamiyah hanya sebatas ucapan belaka.Seharusnya uhkuwah islamiyah tidak boleh mengalahkan apapun baik itu organisasi, suku, warna kulit, dan darimana asal seseorang.
"Banyak Negara Islam yang mayoritasnya muslim bisa dengan mudah dikalahkan akibat lunturnya uhkuwah islamiyah" paparnya.
Hal yang paling terjadi di kalangan umat Islam saat ini adalah adanya pemahaman yang keliru mengenai politik. Politik atau bahasa Arabnya adalah Siyasah sengaja dijauhkan dari pikiran umat Islam. Media-media yang anti terhadap umat Islam menggiring opini Umat Islam agar siyasah menjadi hal yang begitu tbu, haram, dan bukan merupakan dari islam. Siyasah sebenarnya sudah ada sejak jaman Rasulullah SAW.
"Media Anti Islam menggiring Umat Islam agar menjadi anti politik. Umat Islam dibuat untuk perang pemikirna (ghazwl fikr) terhadap politik" ungkap staf ahli DPR ini
Fiqh Siyasah atau adab mengetai politik sama urgensinya dengan ilmu fiqh lainnya. Ia juga menjelaskan jika umat Islam buta terhadap politik maka akan dengan mudah pihak yang membenci umat islam akan memecah belah misalnya dengan menyebarkan berita palsu (hoax).