Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkuat Kesolidan Komunitas, "Earth Hour" Bali Adakan Pertemuan

22 Maret 2018   12:15 Diperbarui: 22 Maret 2018   12:51 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(SUMBER FOTO : DOK.PRI)

(SUMBER FOTO : DOK.PRI)
(SUMBER FOTO : DOK.PRI)
Denpasar (Bali) -  Tiga hari menjelang Perayaan Global Ceremony Earth Hour (Switch Off Earth Hour Bali)  2018 Komunitas Earth Hour Bali mengadakan kegiatan Gathering Komunitas yang diadakan pada Hari Rabu (21/3) 2017  berlokasi di Kantor WWF-Indonesia Sunda Banda Seacape di Jalan Pemuda I No 12 Renon, Denpasar-Bali. Kegiatan Gathering ini diikuti oleh puluhan relawan dan anggota Komunitas yang terdiri dari berbagai latar profesi mulai mahasiswa, professional, dan aktivis konservasi. Dalam kesempatan ini Koordinator Earth Hour Bali yaitu Sutan Tantowi Dermawan  memberikan gambaran secara umum kegiatan Earth Hour Bali yang dulunya bernama Earth Hour Denpasar dari Tahun 2012 hingga kini.

Sutan memutarkan video kegiatan Komunitas Earth Hour Bali yang sangat konsen dengan lingkungan, konservasi, lingkungan hidup, dan hemat energi. Video yang diputar ada kegiatan Mangrove fo Love di Kampung Kepiting Tuban, Birukan Laut berupa kegiatan tranplantasi dan penanaman coral di Pantai Pandawa, Bedai Sungai di Sungai Badung, Kampanye Plastic Tak Asik di Car Free Day Renon, hingga perayaan Ceremnoty Earth Hour berupa Switch Off di landmark Kota, Hotel, Mall serta stake holder yang ikut berpartisipasi dalam gerakan kampanye hemat energi. Video Teaser Perayaan Earth Hour Global untuk Switch Off 2018 pun ditayangkan. Ekspresi para relawan pun berdecak kagum mengenai video teaser yang disaksikan.

Selain itu Sutan membagikan materi saat diringa mengikuti Kumbang (Kumpul Belajar Bareng) Nasional beberapa waktu lalu. Sebagai Komunitas konservasi dibawah WWF Indonesia, Komunitas Earth Hour Bali menjadi Provinsi yang akan ambil bagian untuk menanam pohon Mangrove sebanyak 26.000 bibit pohon yang akan diadakan dalam waktu dekat. Keberhasilan project ini dapat dilihat nantinya dengan rasio seberapa banyak bibit mangrove yang tumbuh dan berkembang di habitatnya.

Berlanjut ke kegiatan Perayaan Switch Off Global 2018, Komunitas EarthHour Bali akan melakukannya di Beach Walk Mall pada hari Sabtu (24/3) 2018. Komunitas Earth Hour Bali akan mengundang puluhan komunitas, pihak pemerintah Bali, dan wisatawan yang berlibur di Bali untuk bersama-sama merayakan Switch Off 2018. Switch Off merupakan bentuk kampanye hemat energi dengan mematikan alat elektronik, lampu, dan energi listrik selama 1 jam. Pemadaman listrik dan lampu dimulai dari pukul 20.30 s/d 21.30 waktu setempat.

Tema yang diangkat untuk Perayaan Switch Off 2018 adalah Connect To Earth. Menurut Sutan Connect To Earth merupakan cara terhubung kembali dengan Bumi sebagai tempat tinggal bersama bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

"Slogan Connect To Earth dapat diimplementasikan dengan melakukan aktifitas-aktifitas yang ramah lingkungan misalnya mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, menanam pohon, mengkonsumsi bahan makanan berkelanjutan, dan tentunya beraksi bagi planet bumi" ungkapnya.

Para relawan yang hadir dalam Gathering pun oleh Sutan Tantowi diajak untuk masuk kedalam kepanitiaan Switch Off 2018. Para relawan dengan tangan dengan senang hati mendukung kegiatan Switch Off 2018 nantinya melalui tenaga, ide, dan dukungan moriil untuk kelancaran kegiatan Switch Off pada saat hari H.

"Sebelum perayaan puncak Switch Off 2018 nanti para anggota dan relawan Earth Hour Bali akan melakukan street campaign di depan Beach Walk Mall dan disepanjang Pantai Kuta, Bali" jelas Sutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun