Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memukau, Nobar Festival Sinema Australia Indonesia 2018 di Bali

28 Januari 2018   20:28 Diperbarui: 29 Januari 2018   01:19 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(SUMBER FOTO : DOK.PRI)

Denpasar ( Bali) -- Kota Denpasar menjadi Kota Keempat setelah Jakarta, Surabaya dan Makassar dalam Pemutaran Film Festival Sinema Australia Indonesia 2018. Bioskop XXI di Level 21 Mall di Jalan Teuku Umar mendapatkan kehormatan untuk memutarkan film-film pendek karangan sineas muda Indonesia dan Australia.

Film-film Festival Sinema Australia Indinesia 2018 diputar perdana secara gratis dari tanggal 26 hingga 28 Januari 2018. Para pecinta film yang ingin mendapatkan tiket nonton gratis sudah jauh-jauh mendaftarkan diri melalui web FSAI dan mencetak tiket online di evenbrite. Salah satu Film yang paling banyak diminati pengunjung adalah Film Ali's Wedding yang tayang pada hari Sabtu (27/1) 2018.

Sebelum menonton Film Alis's Weeding, para pecinta film disuguhkan Film pendek berdurasi 9 menit 49 detik garapan sutradara Febrian Andhika berjudul "The  Letter". Film yang diproduksi  di Yogyakarta ini  mengisahkan  seorang ayah yang tinggal bersama anaknya setelah sang istri meninggal.

Mendiang sang istri berharap agar suaminya dapat menjaga anak semata wayang  mereka berdua. Namun, akirnya sang anak keluar kota untuk bekerja.  Seiring kehidupan sang anak semakin seibuk dan komunikasi dengan sang ayah sangat sulit. Walaupun Sang Ayah memiliki sebuah ponsel baru. Film pendek berjudul "  The Letter" sukses membawa suaasana di Bioskop Level 21 menjadi haru. Tepukan meriah penonton pun pecah dalam ruangan bioskop.

Lanjut ke Film Utama yang tayang perdana malam itu adalah Ali's wedding. Film Ali's Wedding dibintangi Osamah Sami. Osamah Sami merupakan Aktor, penulis dan komedian  pemenang penghargaan dari Australia yang lahir di Negara Iran. Film Alis' Wedding membawa Osamah Sami sebagai Pemenang  Audience Award untuk Film cerita terbaik pada Sydney Festival 2017. 

Selain itu pula Ali's Wedding menyabet penghargaan di ajang  AWGIE Award 2016 untuk Film Cerita Asli Terbaik. Di Negara Australia , Osamah Sami juga diakui oleh Pemerintah setempat sebagai seorang muslim terpandang.

Film Ali's  Wedding dyang disutradarai oleh Sineas Jeffrey Walker bercerita tentang seorang Pemuda bernama Ali. Ali hijrah ke Australia akibat situasi keamanan negaranya yakni Irak yang dipimpin oleh rezim Saddam Husain. Ali hidup di Australia bersama keluarganya. Ayah Ali seorang Ulama yang disegani oleh Komunitas Muslim Irak yang juga hidup di Negara Kangguru. Film Ali;s Wedding sangat kental dengan budaya Muslim Irak. Selipan komedi mewarnai berbagai adegan sehingga penonton tidak bosan.

Konflik mulai terjadi manakala Ali melakukan sebuah kebohongan besar demi menjaga gengsi Ayahnya sebagai seorang Ulama Muslim terpadanga. Ali berbohong menganai nilai ujiannya yang besarpadahal sebaliknya nilai Alis  sangat rendah namun tidak buruk. Lika-Liku percintaan Ali dengan Diana yang merupakan Imigran Asal Lebanon mewarnai hari-harinya. Keluarga Ali sangat ingin Ali menjadi seorang dokter padahal dalam hati kecilnya Ali hanya ingin menjadi pemain Film dan Opera.

 Dalam ajaran Agama Islam yang dianutoleh Ali tidak memperbolehkan pemuda untuk berpacaran. Sampai pada akhirnya Ali harus dijodohkan dengan seorang gadis cantik muslimah rekan Ayah Ali yang memiliki butik Baju Muslim di Australia. Dalam Film Ali's Wedding kita dapat mendengarkan suara asli Osamah Sami saat membaca lantunan ayat suci Al Quran.  Dalam Film Ali's Wedding kita dapat menyaksikan budaya wanita muslim dalam mengenakan hijab mulai dari seperti yang dikenakan Yenny Wahid, Hijab dengan Jubah yang besar, dan hijab dengan menggunakan Niqab (penutup wajah).

Film yang berdurasi 110 menit ini mengajak penonton untuk memaknai arti pengabdian seorang anak dan cinta kasih dengan keluarga. Meskipun tidak ada terjemahan dalam bahasa Indonesia, penonton dapat melihat teks berbahasa Inggris yang muncul selama film ditayangkan.Karena Film ini tergolong dalam kategori Dewasa maka penonton yang membawa anak dibawah umur perlu didampingi.

Salah seorang pecinta film bernama Anys Asrofah yang menonton film Ali's Wedding sangat puas dengan film ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun