Ketiga pembicara yang dihadirkan banyak mengangakat isu-isu permasalahan lingkungan dan kegiatan-kegiatan kampanye lingkungan yang sangat dengan dengan keseharian Masyarakat. Veri dari WWF mengungkapkan bahwa saat ini Negara Indonesia merupakan penghasil sampah No 2 Di Dunia. Untuk mengurangi sampah terutama sampah Plastik Veri mengajak para undangan untuk mengurangi sampah dari diri sendiri dengan cara yang sederhana seperti membawa tas belanja dari kain ketika berbelanja ke Pasar atau swalayan, membawa tumbler (botol minuman) saat bepergian, serta menggunakan alat trasportasi semisal Busway, Sarbagita, atau membawa sepeda gayung saat bepergian untuk mengurangi emisi karbon.
"Saya meminta rekan-rekan sekalian untuk mulai dari diri sendiri supaya memiliki gaya hidup go green dan ramah lingkungan seperti membawa tas belanja dari kain ketika ke pasar tradisional atau supermarket, membawa tumbler (botol minuman) ketika bepergian ketimbang membeli minuman air mineral kemasan, dan menggunakan alat transportasi public sepertu busway atau sarbagita di Bali saat berangkat dan pergi kekantor" ungkapnya.
Koordinator Kota Earth Hour Denpasar yaitu Andri Purba dalam pemaparannya lebih mengangkat isu ketahanan energi. Salah satunya agenda Switch Off setiap tahun yang dilaksanakan diminggu ketiga Bulan Maret.
"Gerakan switch off selama 1 jam dimulai dari pukul 20.30 s.d 21.30 bisa menghemat listrik sebanayak 234 Megawatt dan bisa membuat pengehematan energi lebih besar" pungkasnya,
Andri menambahkan saat ini Earth Hour Denpasar sedang menyuarakan gerakan kampanye publik bernama Sejuta Aksi. Gerakan ini mengajak masyarakata untuk membuat tas belanja dari baju bekas yang mereka miliki dengan cara yang mudah dan simpel
" Membuat  tas belanja sendiri dari baju bekas bisa mengurangi sampah plastik,sebab sampah plastik bila masuk ke tanah proses hancurnya harus melewati masa 400 tahun" katanya.
Sedangkan Awal, wakil Koordinator Kota Denpasar Komunitas Marine Buddies lebih mengangkat isu perikanan dan kelautan. Ada 3 kegiatan utama yang dilakukan Marine Buddies Denpasar seperti Beach Clean Up, Kopi Laut ,dan Sosialisasi Aplikasi Marine Buddies.
Awal mengatakan ingin mengedukasi masyarakat Indonesia untuk melestarikan laut dan lebih sadar saat berwisata di sebuah daerah Konservasi semisal Nusa Penida atau Pulau Menjangan agar tidak meninggalkan jejak karbon berupa sampah plastik, merusak terumbu karang, dan tidak menangkap ikan dengan alat tangkap yag tidak ramah lingkungan.
Kegiatan Ngabuburit dan Diskusi Konservasi Lingkungan Ditutup dengan Fashion Show dari Eiger Adventure Flagship, Penyerahan Hadiah untuk peserta yang aktif bertanya kepada narasumber, dan foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H