Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selebrasi "Switch Off +60 Earth Hour" di Kota Denpasar Berlangsung Meriah

20 Maret 2016   18:31 Diperbarui: 20 Maret 2016   18:59 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Denpasar ( Bali) – Perayaan Earth Hour di Indonesia untuk kedelapan kalinya digelar di Kota-Kota yang ada di Indonesia. Di Bali khususnya di Kota Denpasar, perayaan Earth Hour dihelat di Lapangan Puputan Badung sebelah timur dekat Patur Catur Muka. Kegiatan switch oof Earth Hour digagas oleh komunitas +60 Earth Hour Kota Denpasar. Earth Hour Denpasar kembali mengajak individu, komunitas, media massa, praktisi bisnis, dan pemerintah untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipakai selama satu jam sebagai simbol kepedulian dan komitmen untuk penurunan laju perubahan iklim. 

Perayaan Earth Hour bukan saya gerakan mematikan lampu selama satu jam saja. Namun,harus menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari, dan diikuti juga dengan gaya hidup lebih ramah lingkungan lainnya, seperti mengurangi dan mengolah sampah, hemat kertas dan tisu, dan penggunaan transportasi publik


 Berbagai komunitas hadir menyemarakkan agenda switch off Earth Hour di Kota Denpasar diantaranya Ayah Asi Bali, Street Work Out Bali, 1000 Guru Bali, Parkour Bali, Bali Deaf Community, Pramuka Saka Bahari, Rotaract Club Se-Bali Area, Bali Out Bond,Sobat Bumi Bali, Komunitas Sahaja dan komunitas anak muda lainnya yang mendukung kegiatan tahunan ini. CEO WWF Indonesia yakni Dr Elfansyah yang hadir saat perayaan Earth Hour Di Kota Denpasar menyampaikan bahwa Earth Hour hanyalah simbol bahwa kita akan mengubah perilaku kita untuk hemat energi dan mengonsumsi barang yang tidak perlu.


 “Anak muda yang mendukung kegiatan Earth Hour sudah selangkah lebih maju untuk merubah lingkungannya” ujar pria murah senyum ini.


 Ni Putu Wulan Romianingsih selaku Koordinator Kota Earth Hour Denpasar juga mengapresiasi para organisasi dan komunitas anak muda yang hadir untuk merayakan Earth Hour. Alumni Universitas Ganesha ini juga berharap melalui kegiatan Earth Hour seluruh komponen masyarakat khususnya anak muda bisa menerapkan gaya hidup hemat dari hal-hal yang kecil.


 Berbagai pameran bertemakan energi hadir membuka stand-stand saat perayaan Earth Hour diantaranya dari Green School Bio Bus, Lengis Hijau, serta Bengkel Energy. Duta Earth Hour Denpasar juga diperkenalkan kepada hadirin yang hadir. Mereka adalah Karina Prabasari, Ayu Saraswati, dan Pasek Sumarbawa. Detik-detik Earth Hour saat lampu-lampu dipadamkan diareal perayaan Earth Hour disambut tepuk tangan riuh dari hadirin. Earth Hour di Kota Denpasar dimulai dari pukul 20.30 hingga 21.30 wita.


 Saat lampu dipadamkan di sekitar Lapangan Patung Catur Muka dan Lapangan Puputan Badung, hadirin dihibur oleh pemampilan yang sangat mempesona ole Tarian Kathak Dance binaan Consulate General India Di Bali. Kegiatan Earth Hour mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar dan rekan-rekan pers yang ada di Bali.

                           [caption caption="Dok.1(sumber : dok.pri)"]                                                      [/caption]

                                                   [caption caption="dok. 2 (sumber : dok.pri)"]

                                                                              [/caption]

                                                     [caption caption="dok 3 (sumber : dok.pri)"]

                                                                                      [/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun