Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rotaract Club of Denpasar Bali Menggelar Profesional Development Coral Adoption Education dan Sea Ecosystem

31 Agustus 2013   12:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:34 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rotaract Club adalah organisasi kepemudaan internasionalberusia 18-30 tahun yang bernaung dibawah organisasi pengabdian masyarakat tertua di dunia yaitu Rotary Club. Rotaract Club sendiri memiliki 5 divisi (service avenue) yaitu Profesional Development (divisi pengembangan softskil untuk para anggota), Community Service (divisi yang menangani kegiatan sosial), Club Service (divisi yang menangani kegiatan fellowship antar anggota), International Sevice (divisi yang menangani kegiatan Internasional antar club Rotaract di seluruh dunia), dan Finance (Divisi yang menangani penggalangan dana club). Pada hari Jum’at (30/8) 2013 bertempat di Café Bagus Jalan Anyelir Denpasar, Rotaract Club of Denpasar Bali mengadakan kegiatan professional development mengenai Coral Adoption Education dan Sea Ecosystem. Pembicara yang dihadirkan dalam professional development kali ini ada Mbak Arum yang juga merupakan President Rotary Club Niti Mandala dan aktivis Core Community.

Pembahasan mengenai professional devopment mengenai Koral dan Ekosistem laut dipresentasikan dengan menggunakan proyektor. Kegiatan imi dihadiri oleh 30 orang anggota Rotaract Club of Denpasar Bali dan Interact Denpasar Kuta (Ideku). Presentasi dimulai dengan pengenalan jenis-jenis koral. Jenis koral dibedakan menjadi dua jenis. Jenis yang pertama adalah hard coral (keras seperti batu) dan soft coral. Banyak yang mengira bahwa koral merupakan tumbuhan laut, padahal sebenarnya koral adalah hewan laut yang bersimbiosis dengan alga suzantella.sp. Terbentuknya sebuah koral dilaut juga berasal dari campuran kalsium karbonat. Menurut Mbak Arum, Koral juga butuh berfotosintesis sama seperti tumbuhan yang ada didarat. Koral dapat hidup di perairan yang tidak dalam.

Mbak Arum menuturkan bahwa koral dan terumbu karang juga berbeda. Masyarakat sering menyamakan koral dan terumbu karang itu sama. Ternyata terumbu karang (Coral Reef) merupakan merupakan sebuah ekosistem dari banyak koral dan juga dihidupi berbagai macam ikan yang ada di laut. Sebuah koral juga dapat ditumbuhi anemone laut. Jika kalian pernah menonton filn Finding Nemodisana digambrakan rumah Nemo yang berada di anemon laut.Hewan-hewan yang menyukai tinggal diterumbu karang bukan ikan saja tetapi ternyata banyak diantaranya bryozoans, flatboam, penyu, bintang laut,kerang, anemone laut, udang, sponge, dan ular laut.Fungsi adanya terumbu karang dalam sebuah ekosistem dilautanselain untuk wisata laut seperti di Taman Laut Bunakaen juga bisa menjadi sumber makanan bagi manusia, obat-obatan, dan melindungi kerusakan laut (Coastal protection).

Sedangkan manfaat adanya sebuah koralyang hidup adalah sebagai tempat habita jutaan ikan dilautan, mata pencaharian manusia (economic development), nutrisi makanan bagi manusia, melindungi biodata laut, blue carbon (koral dapat menangkap 30% gas karbndioksida dimuka bumi), dan water filtration (penyaring air laut). Water filtration maksudnya adalah agar air laut menjadi jernih dan kualitasnya menjadi bagus. Menanam sebuah koral dapat menyelamatkan lingkungan laut dari berbagai ancaman yang dampaknya secara global. Koral pun bisa rusak apabila kita tidak menyelamatkannya. Dalam presentasinya, Mbak Arum mengatakan koral bisa rusak akibat perubahan iklim dan shuhu laut. Kenaikan 1ꞌ celcius akan membuat koral mati. Faktor lainnya yang membuat koral mati adalah perubahan tingkat keasaman air laut, penggunaan pukat harimau saat menangkap ikan dan tak sengaca merusak koral, dan penggunaan gas sianida oleh nelayan/penyelam saat menangkap ikan hias yang mengenai koral.

Mbak Arum juga membagikan tips cara melindungi koral sehingga kelestarian laut dapat terjaga yaitu menghemat penggunaan air untuk sanitasi manusia, mengurangi polusi udara, tidak menggunakan pupuk kimia untuk berkebun, tidak membuang sampah kelaut, menanam banyak pohon, berhati-hati saat menyelam berwisata dibawah laut, menjadi sukarelawan beach clean up, tidak menjual perhiasan dari bahan koral, tidak mwngosumsi makanan dari laut, dan edukasi mengenai koralke khalayak umum.Menyelamatkan lingkungan tidak hanya di darat saja, namun di laut juga perlu diperhatikan. Hal-hal kecil seperti menanam sebuah koral mampu menyelamatkan milyaran manusia yang ada di dunia. Apabila kita ingin menyelamatkan koral bisa dengan mengadopsi sebuah koral untuk di tanam di laut. Selamatkan lingkungan sejak kini untuk anak cucu kita di masa yang akan datang.

[caption id="attachment_275623" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Profesional Development Coral Adoption Education dan Sea Ecosystem (Sumber : Dok.Pri)"][/caption] [caption id="attachment_275625" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu peserta Profesional Development Coral Adoption Education dan Sea Ecosystem (Sumber : Dok.Pri)"]

1377924948304827106
1377924948304827106
[/caption] [caption id="attachment_275628" align="aligncenter" width="300" caption="President Rotaract Club of Denpasar Bali Kadek Dwi Sutrisna ketika bertanya mengenai cara menanam koral (Sumber : Dok.Pri)"]
1377925117461329448
1377925117461329448
[/caption] [caption id="attachment_275629" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Arum saat memaparkan pentingnya koral (Sumber : Dok.Pri)"]
1377925331747690158
1377925331747690158
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun