Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Obesitas Mengintai Anak Berpostur Gemuk

12 November 2012   14:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:33 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13527281211097148351

[caption id="attachment_216005" align="aligncenter" width="300" caption="Contoh Anak dengan Gejala Obesitas ( Sumber : www.geasy.wordpress.com)"][/caption] Melihat anak kecil yang gemuk dan chubby seringkali membuat kita gemas untuk mencubit ataupun sesekali memeluk anak tersebut layaknya boneka. Kebiasaan para orang tua untuk memberikan asupan makanan yang berlebihan secara tidak sadar akan membuat anak kita akan terkena obesitas. Kejadian kelebihan gizi yang menimbulkan obesitas pada anak-anak saat ini semakin meningkat. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan anatara jumlah energy yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu lama.

Beberapa faktor penyebab obesitas pada anak antara lain nutrisi berlebih yang tidak seimbang umumnya berasal dari jenis makanan olahan serba instant, minuman soft drink, makanan cepat saji (fast food). Dimana, secara umum komposisi makanan cepat saji adalah tinggi energy energy lemak, garam ,dan rendah serat. Hali ini diperparah dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan jajanan yang kurang sehat dengan kandungan kalori tinggi tanpa disertai konsumsi sayur dan buah yang cukup sebagai sumber serat. Selain itu, obesitas dapat terjadi pada anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan mengkonsumsi air susu ibu (ASI), tetapi menggunakan susu formula dengan jumlah melebihi porsi yang dibutuhkan bayi/anak.

Kurangya aktifitas fisik baik kegiatan harian maupun latihan fisik terstruktrur (olahraga) juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kelebihan berat badan yang dapat mengarah menjadi obesitas. Di samping itu, di masa teknologi modern saat ini banyak anak-anak yang terbiasa bermain video game maupun komputer yang sangat sedikit menggunakan aktifitas fisik, sehingga penggunaan energi tubuh anak berkurang. Obesitas pada masa anak dapat mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Diantaranya meningkatkan risiko kejadian diabetes mellitus (DM) tipe 2 yakni yang biasa dikenal dengan penyakit kencing manis.

Obesitas pada anak juga dapat menurunkan tingkat kecerdasan karena aktivitas dan kreatifitas anak menjadi menurun dan cenderung malas akibat kelebihan berat badan. Kondisi ini juga dapat menurunkan kepercayaan diri pada anak khususnya ketika mereka mulai menginjak usia remaja Anak dengan obseitas umumnya merasa penampilan mereka kurang menarik sehingga cenderung mengalami rasa rendah diri.

Apabila anak terlanjur mengalami obesitas maka perawatannya sedikit berbeda dengan orang dewasa. Berat badananak pada kasus obesitas tidak boleh diturunkan,karena penyusutan berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Oleh sebab itu metode yang digunakan adalah dengan menghentikan atau memperlambat laju pertumbuhan berat badan sampai proporsi berat badan terhadap tinggi badan mencapai normal. Perlambatan inidapat dicapai dengan cara mengurangi makan sambil memperbanyak olahraga.

Bagi para ibu dapat melakukan beberapa tips sehingga anak dapat terhindar dari obesitas anatara lain dengan membiasakan membuat pola makanan yang teratur yaitu tiga kali makan besar (pagi,siang sore) serta camilan diantara waktu tersebut,membiasakan anak untuk berolahraga secara rutin,memberikan pengetahuan gizi kepada anak sehingga anak lebih mengerti amana makanan yang sehat ataupun tidak,meperbanyak makanan berserat seperti sayur dan buah,dan yang paling penting adalah biasakan membawakan anak kita bekal dari rumah sehingga anak tidak jajan sembarangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun