[caption id="attachment_213890" align="aligncenter" width="300" caption="Teks Sumpah Pemuda ( Sumber : www.pustakasekolah.com)"][/caption] Momen Sumpah Pemuda 28 Oktober belum genap seminggu berakhir. Disetiap daerah di wilayah NKRI merayakannya dengan suka cita dengan melakukan perenungan dan gegap gempita merayakannya dengan berbagai kegiatan kepemudaan. Namun, momen tersebut dinodai dengan hal yang sangat tidak manusiawi dan cenderung merusak semangat sumpah pemuda. Terenyuh dan sesak rasanya dada ini melihat saudara-saudara kita warga perantauan dari Bali di Desa Balinuraga,Kecamatan Way Panji,Kabupaten Lampung Selatan,Provinsi Lampung diserang oleh ribuan warga dari Kecamatan Kalianda.
Penulis bukanlah seorang pakar sosiolog yang paham betul karakter warga asli dan warga pendatang disana namun yang pasti peristiwa ini sungguh sangatlah rentan akan hal-hal yang berbau SARA. Masih ingat tentu kita peristiwa yang memakan ribuan korban di Poso,Ambon dan wilayah yang pernah berkonflik dengan hal-hal yang berpotensi merenggangkan semangat pluralism di Bumi Pertiwi ini.
Apakah tidak bisa setiap adanya konflik diselesaikan dengan cmusyawarah mufakat? Jangan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan setiap konflik yang ada. Kasihan para wanita dan anak-anak yang menjadi korban dari konflik di Desa Balinuraga. Liputan dilayar kaca disalah satu channel TV menayangkan korban dari konflik ini terlihat bayi berusia dua minggu yang bersama orang tua bayi tersebut bersembunyi di lading dalam keadaan yang memprihatinkan. Bayi tersebut mengalami sesak dan diberi selang oksigen. Penulis benar-benar miris melihatnya.
Sudahi terjadinya konflik yang merusak nilai-nilai persatuan dan kesatuan di Nusantara. Aparat penegak hukum harus berani bertindak tegas dan menangkap dalang dibalik kerusuhan ini. Ini sudah termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia. Marlah kita kobarkan semangat sumpah pemuda jangan hanya sekedar jargon saja tetapi dalam tindakan nyata juga. Damai Indonesiaku,Kibarkan semangat ke-bhinekaan di Nusantara. Keberagaman itu sangat indah. Salam Pemuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H