Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jelang Ujian Nasional 2014, Waspadai Kesurupan Massal

27 Februari 2014   04:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi para pelajar kelas 3 yang duduk di bangksu sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menegah atas (SMA) akan bertemu dengan sesuatu yang akan menentukan masa depan mereka untuk naik kejenajang pendidikan yang lebih lagi. Adik-adik kita akan bertemu dengan ujian nasional (UN) yang setiap tahunnya selalu membuat para pelajar ini belajar ekstra keras agar lulus sesuai dengan target kelulusan yang ditentukan oleh pemerintah kita. Standar kelulusan yang dari tahun ke tahun selalu naik membuat kecemasan tersendiri bagi para siswa kelas 3 di Indonesia. Banyak pelajar yang takut tidak lulus ujian nasional dan mesti mengikuti ujian kejar paket. Para gurupun juga ekstra keras memberikan materi tambahan dan am belajar ekstra khusus siswa siswi kelas 3 agar nilai standar kelulusan ujian nasional mereka tidak sampai membuat para pelajar ini dinyatakan tidak lulus.

Kondisi psikologis para siswa pun terkadang juga antara siap dan tak siap. Ujian nasional ibaragt hantu yang menakuti mereka menjelang detik-detik ujian nasional. Terkadang banyak para pelajar yang melamun memikirkan akan nasib masa depan mereka. Kondisi pikiran yang dalam keadaan kosong ini akan memancing energi-energi yang tidak baik menempel di badan para siswa ini. Selalu saja diberitakan di surat kabar maupun berita elektronik di beberapa sekolah para siswanya mengalami kejadian kesurupan (trance). Peristiwa kesurupan ini selalu yang menjadi bahan kambing hitam adalah makhluk tak kasat mata seperti jin, kuntilanak, penunggu gaib sebuah ruangan, bangunan bahkan pohon besar yang ada di sekolah.

Sebenanrnya peristiwa kesurupan yang dialami para pelajar ketika akan mengikuti ujian nasional adalah bukan karena pelajar tersebut sedang dirasuki makhluk halus dan sejenisnya melainkan beban kerja otak untuk berpikir yang terlampau berat. Otak kita analogikan sebagai sebuah sekring listrik, bila sudah kelebihan beban daya makaia akan padam. Bahkan bila sekringnya kualitasnya tidak baik bisa terjadi kebakaran. Begitu juga dengan otak manusia yang memiliki batas untuk menerima beban. Saran penulis sih agar para pelajar kita tiddak kesurupann menjelang detik-detik ujian nasional salah satunya adalah dengan terlalu emmforsir pikiran dengan belajar sistem kebut semalam. Belajar sebaiknya diselingi dengan rehat sejenak missal menonton televisi 20 menit kemudian belajar lagi. Jadi, bila terjadi kesurupan missal jangan lantas kambing hitamkan makluk gaib, lihatlah dari sisi penalaran logika terlebih dahulu dalam menyikapinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun