Umumnya masyarakat kita yang bosan dan ingin mencari varian baru sebagai menu makannya selalu mencoba menu masakan dari luar negeri seperti burger, hotdog, sandwich, dimsum, bulgogi, tomyam, spageti, kimchi, tortilla, risotto, nasi lemak, kebab, sampai pizza. Namun, terkadang menu masakan luar negeri ini sangatlah mahal dan cukup merogok kocek. Padahal menurut pandangan kita menu makanan dari luar Indonesia cara membuatnya sangat simpel serta bahan bakunya juga tidak jauh beda dengan menu yang ada di Indonesia. Penulis sendiri menyukai menu luar negeri seperti kebab, spageti dan pizza. Penulis hanya kadang-kadang saja menconba menu dari luar Indonesia ini karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. Kemarin malam, hari Selasa (18/3) 2014 pukul 19.30 wita penulis diajak nongkrong bareng oleh kawan-kawan penulis di organisasi yang penulis ikuti. Tiap selasa malam, harusnya agenda nongkrong bareng dilakukan disebuah café di bilangan Kota Denpasar. Namun, kemarin lokasi nongkrong bareng di pindah kesebuah resto yang menyajikan masakan Italia.
Penulis sempat menolak untuk lokasi nongkrong bareng di resto italia tersebut, karena khawatir menu masakan yang disajikanterlalu mahal dan bakalan membuat kantong ludes. Karena kawan-kawan penulis meyakinkan bahwa resto yang dituju harga menunya tidak fantasti akhirnya penulis datang ikutan nongkrong bareng. Nama Resto Tersebut adalah S2 (dibaca : Esdua) Pizza yang beralamay di Jalan Gatot Subroto Timur no. 211 Denpasar timur Bali. Letak Resto tersebut dipinggir jalan depan Sekolah Pariwisata Bali (SPB). Menu yang ditawarkan disini sesuai namanya tentu saja ada Pizza dengan berbagai toping seperti sapi, ayam, keju dan lain-lain. Ada juga menu kentang goreng crispy, spageti, kue boku dan kue blackforest. Resto oini menurut penulis sangat sederhana sekali. Harga menunya pun mulai dari Rp 15.000- Rp 60.000 saja.
Menu Pizza sebagai sajian utamaberukuran kecil dan sedang dipatok dari harga Rp 15.000 dam sesuai toping yang diinginkan pelanggan. Ada toping daging sapi, daging ayam, seafoof, dan sayur- sayuran (bagi yang vegetarian). Bentuk resto ini seperti café dan didekat tempat makan pengunjung dapatmelihat langsung pizza yang dipanggang. Waktu pemanggangan pizza sekitar 15 menit saja.
[caption id="attachment_316168" align="aligncenter" width="300" caption="Seporsi pizza minimalis yang masih hangat (Sumber :Dok.Pri)"][/caption]
[caption id="attachment_316169" align="aligncenter" width="300" caption="Menu spageti yang gak kalah enak (Sumber :DOk.Pri)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H