Plastik saat ini merupakan sesuatuyanghampir ada di setiap aktivitas kehidupan kita.Saat kita berbelanja ke Supermarket dan Hypermart tentunya belanjaan yang akan kita bawa selalu menggunakan plastik. Saat ada acara rapat kantor, kegiatan keagamaan, nongkrong bareng dirumah teman selalu disuguhkanair minuman dalam kemasan berbahan dasar plastik. Membeli makanan yang ingin dibawa pulang di food court pusat perbelanjaan menggunakan Styrofoam yang berbahan dasar plastik,. Hendak membeli minuman es campur, kelapa muda, dan cendol yang ingin dijadikan oleh-oleh dirumah dibungkus menggunakan plastik. Wadah bungkus sabundan sampo juga berbahan dasar plastik. Plastik memang dapat membantu semua aktifitas dikehidupan masyarakat kita. Namun, jika plastik selesai digunakan pemakaiannya dan dibuang begitu saja maka akan menjadikan semua masalah baru yaitu menjadi sampah plastik.
Bagi mereka yang kreatif dan peduli terhadap masalah lingkungan, sampah plastik dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai seperti dibuat menjadi mainan, tas jinjing, tempat pensil, sandal,kap lampu hias dan masih banyak lagi. Tetapi bagi mereka yang tidak peduli maka sampah plastik akan dibuang begitu saja seperti ke aliran sungai. Kita lihat saja sampah plastik banyak dibuang ke aliran sungai. Dampaknya akan terlihat saat musim hujan. Jakarta akan dikepung oleh banjir bandang yang luar biasa. Banyak masyarakat yang tak berdosa menjadi korban. Rumah-rumah mereka akan terendam oleh air selama berhari-hari. Aktivitas ekonomi menjadi terhenti karena warga masyarakat tidak dapat beraktifitas sebagaimanan mestinya.
Penulis sendiri bersama teman-teman penulis yang peduli terhadap permasalahan sampah plastik saat ini melakukan tindakan sederhana untuk mengurangi sampah plastik yang ada yaitu dengan membawa botol minuman plastik (tumbler) yang dapat dicuci dan diisi ulang disetiap kegiatan yang penulis ikuti. Apabila disodorkan untuk mengambil air minum dalam kemasan yang berbahan dasar plastik penulis menolak karena telah membawabotol minuman sendiri. Ada juga teman-teman yang peduli terhadap sampah plastik saat ada kegiatan rapat hanya menyediakan gallon isi ulang minuman. Jadi, kita yang datang rapat tinggal mengambil air dalam gallon dengan wadah botolyang telah kita bawa dari rumah.
Teman penulis yang baru datang dari Malaysia karena ada kegiatan seminar bercerita bahwa disemua perkantoran yang ada di Malaysia saat ada konfrensi atau rapat hanya menyediakan air minum dalam gallon. Peserta rapat/ konfrensi tidak disediakan minuma air mineral dalam kemasan. Warga disana memang sudah terbiasa membawa botol minuman (tumbler) sendiri. Kita sendiri dapat mengurangi sampah plastik dengan cara sederhana yaitu dengan membawa botol minuman sendiri. Hal yang sederhana tetapi memiliki dampak yang nyata bagi lingkungan disekita kita.
[caption id="attachment_320080" align="aligncenter" width="300" caption="contoh botol minuman (tumbler) yang bisa dibawa sehari-hari (Sumber : www.indonetwork.co.id)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H