Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Susahnya Mencari Assisten Rumah Tangga yang Jujur

20 Mei 2014   02:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:21 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman yang semodern ini banyak wanita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak lebih memilih untuk bekerja sebagai pegawai kantoran ketimbang menjalani kegiatan rumah tangga semacam masak-memasak, cuci mencuci, meyetrika, dan mengasuh anak. Wanita modern zaman sekarang lebih mempercayakan kegiatan yang seharusnya menjadi kodrat sejati mereka ke asisten rumah tangga ataupun pengasuh anak. Seperti yang dilakukan oleh tetangga samping rumah penulis sebuat saja Mbak Eka. Mbak Eka memiliki tiga orang anak yang semuanya adalah laki-laki. Anak yang paling bunsu masih berusia satu setengah tahun, anak laki-lakinya yang lain berusia sepuluh dan lima belas tahun. Suami mbak Eka juga bekerja disalah satu perusahaan swasta dari pagi hingga sore. Mbak Eka sendiri bekerja sebagai distributor bahan makanan beku. Mbak Eka hanya libur hari sabtu dan minggu saja. Anak pertama dan kedua mbak Eka tiap pagi berangkat kesekolah. Tinggal si bungsu yang berada di rumah. Mbak Eka pun memilih jasa menyewa asisten rumah tangga untuk membantu anak bungsunya hingga Mbak Eka dan suaminya pulang kerja.

Assisten rumah tangga yang Mbak Eka sewa jasanya bernama Uut (bukan nama sebenarnya). Uut merupakan mantan pahlawan devisa selama sembilan tahun di Negara Hongkong. Tugas Uut di rumah Mbak Eka sangat sederhana yakni mengasuh anak bungsu Mbak Eka saja. Jam kerja Uut hanya dari pukl 09.00 hingga 17.00 wita, setelah itu Uut diperbolehkan pulang atau menunggu Mbak Eka dan suaminya pulang terlebih dahulu. Namun akhir-akhir ini terjadi keganjilan pada Uut. Mbak Eka sering kehilangan beras di dalam rumahnya. Beras yang di beli sekarung setiap bulannya cepat sekali habis sebelum waktunya. Mbak Eka pun tidak mau berprasangka buruk ke Uut.

Namun, akhirnya misteri pasokan beras dalam karung cepat menghilang terkuak sudah. Uut ternyata saat Mbak Eka dan suaminya bekerja diam-diam suaminya dengan mengendarai motor kerumah Mbak Eka mengambil beras yang dimasukkan kedalatas plastik. Banyak tetangga yang memergoki suami Uut memasukan bungkusan beras kedalam jok motor milik suami Uut. Mbak Eka yang diberitahukan informasi ini oleh para tetangga akhirnya merasa was-was. Sekarang semua laci dan lemari yang ada di rumah Mbak Eka dikunci. Sebelum kejadian ini Mbak Eka tidak pernah mengunci lemari dan laci yangada dirumahnya. Hingga artikel ini ditulis, Mbak Eka belum memberhentikan Uut dengan alasan belum menemukan pengasuh baru untuk anak bungsunya. Semoga cerita ini menjadi pelajaran buat kita semua untuk lebih berhati-hati dalam mencari asisten rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun