Beberapa bulan yang lalu ANTV menayangkan sebuah serial kolosal klasik asli dari Negara India yaitu Mahabarata. Serial kolosal Mahabarata mampu menyedot perhatian pemirsa televisi di seluruh Indonesia. Banyak masyarakat yang memberikan apresiasi positif terhadap tayangan Mahabarata. Mahabarata dianggap sebagai tayangan alternative dan juga jalan ceritanyapun tidak membosankan. Banyak nilai edukasi dan moral yang dapat dijadikan pelajaran hidup bagi penonton yang menyaksikannya. Karakter Pandawa ( Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) yang selalu ingin dilenyapkan oleh Kurawa dengan bantuan akal licik Sengkuni. Serial Kolosal Mahabarata yang ditayangkan oleh ANTV membuat gebrakan baru di Indonesia. Karakter tokoh pewayangan divisualisasikan dengan sangat elegan dan membuat decak kagum. Para pemain sekuel Mahabarata yang ditayangkan oleh ANTV pun juga menjadi idola masyarakat Indonesia karena paras mereka yang tampan dan rupawan.
Kesuksesan sekuel Mahabarata buatan India yang ditayangkan ANTV ternyata juga ingin diikuti oleh sineas di Indonesia. Trans TV sebagai salah satu stasiun televisi swasta ternyata diam-diam juga telah membuat sekuel Mahabarata versi sinetron. Trans TV menggandeng rumah produksi Gentabuana Paramitha yang dahulu telah memproduksi tayangan seperti Misteri Gunung Merapi, Tutur Tinular, Angling Dharma dan masih banyak lagi. Bila anda sering menonton tayangan kolosal di Indosiar era 90anpasti anda akan mengetahui hasil karya rumah produksi yang digandeng Trans TV ini.
Beberpa artis yang turut bermain di Serial Mahabarata versi sinetron Indonesia antara lainRico Verald , Ario Tegar Gumilang, dan Dave Swatt. Judul sinetron Mahabarata versi sinetron Indonesia adalah Pandawa Lima. Banyak pihak yang meragukan sinetron Pandawa Lima ini. Salah satunya adalah bila tayangan Mahabarat yang ditayangkan oleh ANTV ini melalui riset selama bertahun-tahun. Sedangkan Pandawa Lima ini hanya sebentar. Dikhawatirkan penonton akan mudah bosan karena disaat yang bersamaan akan ada tayangan Mahabarata yang ditayangkan. Kita lihat saja nanti bila sudah ditayangkan bagaimana respon pemirsa dirumah. Rating nya pun mudah-mudahan tidak mengecewakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H