[caption id="attachment_363062" align="aligncenter" width="300" caption="Beberapa anggota Komunitas Al-Fatih (Sumber : dok.pri)"][/caption]
[caption id="attachment_363063" align="aligncenter" width="300" caption="Prose pemanggangan ikan saat jamuan makan malam (sumber : dok.pri)"]
[caption id="attachment_363064" align="aligncenter" width="300" caption="Ustadza Firmansyah,S.ST sedang memberikan tausiah (Sumber : dok.pri)"]
Di momen Maulid Nabi Muhammad saw yang jatuh pada tanggal (3/1) 2015 tentunya banyak kegiatan yang dilakukan oleh seluruh umat muslim dalam menyambutnya kelahiran Nabi yang lahir di Kota Makkah 14 abad silam. Di Indonesia perayaan Mauluid Nabi Muhammad banyak cara merayakannya mulai dari mengadakan shalawat di lingkungan tempat tinggal bersama kelompok pengajian/majelis taklim, mengadakan sunatan missal, mengadakan pawai keliling kampong, membuat hiasan bunga kertas dengan diisi telur rebus, melakukan kegiatan sosial dengan memberikan santunan ke anak yatim piatu, kegiatan donor darah, renovasi musholla dan masjid, hingga silaturahmi ke keluarga dan tokoh yang ada di suatu daerah.
Komunitas Al-Fatih memanfaatkan momen mauled Nabi Muhammad saw dengan mengumpulkan seluruh anggota Al-Fatih untuk mengadakan jamuan makan bersama. Komunitas Al-Fatih sendiri merupakan Komunitas Halaqah (Mentoring/Ngaji) yang berdiri sejak tahun 2013. Dibentuk oleh Ustadz Firmansyah,S.ST yang berasal dari daerah Bima, Nusa Tenggara Barat. Komunitas Al-Fatih berada di kawasan Denpasar, Bali dan anggotanya terdiri dari mahasiswa laki-laki dan pekerja. Jamuan makan bersama yang diadakan oleh Komunitas Al-Fatih berupa malam keakraban dengan bersama-sama memanggang daging ikan kemudian magibung (Bahsasa Bali : makan besama-sama).
Sebelum jamuan makan malam Ketua Komunitas Al-Fatih yaitu Ryo MAroeti memberikan sambuatan kepada para undangan yang merupakan anggota komunitas Al-Fatih dan warga sekitar yang tinggal di kediaman ketua komunitas yang mempunyai slogan dakwah bil qalam tersebut. Ustadz Firmasnyah juga memberikan tausiah bertemakan “ Maulud Nabi Muhammad saw sebagai saran untuk mempererat uhkuwah islamiyah”. Acara tausiah ditutup dengan doa bersama dan jamuan makan malam.