Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pesan Singkat Nyasar Bernada Bisnis Prostitusi

5 Februari 2015   18:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:46 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah apa yang dipikirkan pengirim isengyang satu ini. Mungkin gagal mendapatkan mangsa beberapa hari lalu dengan mengirimkan pesan mendapatkan hadiah mobil dan uang tunai ratusan juta rupiah. Kini mengirimkan pesan namun dengan modus operandi yang berbeda. Kali ini yang mendapatkan pesan nyeleneh adalah Bunda penulis. Dua kali nomer pribadi Bunda mendapatkan pesan yang menururt penulis sangat tidak patut dan menjijikan. Begini bunyi pesan nyasar tersebut.

Apa yang kamu butuhkan ada disini

Aku bisa memberikan segala apa yang kamu butuhkan,

Tlp aku ya di 08091231212

Rahasia dijamin kok.

Aku tunggu ya bang

Pesan diatas dikirim dari nomer ponsel +082216432568 pada hari Kamis (5/2) 2015 pukl 09.01 wita di ponsel pribadi Bunda. Yang jelas nomer ini selalu hadir ke ponsel Bunda dengan format memenangkan undian, mendapatkan mobil mewah sampai nomer togel perjudian. Penulis juga tempo hari mendapatkan pesan namun dengan modus harus mengirimkan sejumlah uang danmewajibkan untuk membuat sebuah situs blog. Institusi nya sering dicatut kadang nama Bank ternama atau M-Kios konter penjualan pulsa elektrik. Hingga kini yang menjadi pertanyaan darimana merekamendapatkan nomer ponsel masyarakat dengan benar meski baru di beli. Penulis kadang berpikir bahwa penjual pulsa elektrik yang memberikan nomer ponsel para pembeli pulsa ke orang lain. Atau oknum pegawai provider tertenu yang nakal. Hanya menduga saja karena hingga detik ini belum ada dari pihak berwajib yang secara langsung menciduk oknum penipu secara besar-besaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun