Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat luar biasa dan kita sangat bersyukur tinggal di Negara Indonesia. Indonesia dilalui oleh cincin api gunung merapi (ring of fire) sehingga sangat menguntungkan bagi Indonesia.
Sebabnya cincin api gunung merapi di Indonesia jika dimanfaatkan secara maksimal dapat menghasilkan energi panas bumi (Geothermal) yang bisa menghasilkan sumber energi listrik baru yang dapat mencukupi permintaan masyarakat Indonesia akan listrik. Selain itu juga energi Geothermal tidak banyak mengeluarkan emisi karbon seperti energi fosil lainnya.
Pemaparan mengenai energi Geothermal merupakan hasil perbincangan hangat saat Seminar Geothermal yang diadakan pada hari Selasa (17/2) 2015 yang diadakan oleh Universitas Udayana yang berkerja sama dengan ITB (Institiut Teknolog Bandung- USAID-Star Energy- University Southern California bertempat di Lantai 3 Aula Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Para pembicara yang hadir dalam Seminar Geothermal ini diantaranyaAbadi Poernomo ( National Energy Board/Dewan Energi Nasional), Sansusi Satar Represntative of IGECB Program), Yudistian Yunis (Senior Manager Geothermal of PLN),Heribertus Dwi Yudha (VP Operations of Wayang Windu Geothermal Field), dan Indra Sari W (WWF).
Dalam seminar yang dihadiri oleh mahasiswa Universitas Udayana dan masyarakat umum ini banyak memberikan pembelajaran bahwa energy Geothermal merupakan solusi untuk menangani ketahanan energy Negara Indonesia di masa depan. Kita tidak harus terlalu bergantung dengan energy fosil seperti batubara karena menghasilkan emisi karbon yan tinggi.
Sayangnya pembangunan instalasi energy Geothermal selalu mengalami kendala dari masyarakat setempat karena Geothermal dianggap merusaka lingkunga. Padahal melalui analisis dampak lingkungan yang tepat pembangunan instalasi Geothermal tetap bisa menjaga kelerstarian lingkungan.
[caption id="attachment_369414" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Seminar Geothermal (Sumber : Dok.Pri)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H