Mohon tunggu...
Arokhmani
Arokhmani Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writter
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

portfolio web arokhmani.com dan dkijakarta.id website lowongan kerja lokerterupdate.com dan ayokerja.xyz my blog cintatekno.com dan pendidikan.xyz

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Penggunaan Facebook Secara Berlebihan

22 November 2021   02:55 Diperbarui: 22 November 2021   05:12 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun, sesuatu yang wajar juga ketika teknologi masuk ke areal tertentu dapat berdampak negatif terhadap penggunanya. Perubahan-perubahan sudah barang tentu turut andil. Masuknya facebook mengantarkan penggunanya ke alam yang penuh semangat baru, membuat penggunanya ingin terus-menerus berada didalamnya, bahkan menjadi candu apabila tidak dapat mengontrol diri. Beredar bebasnya informasi juga membuka lebar wacana negatif seperti pornografi, profokasi dan sebagainya. Kehadiran situs-situs ini berdampak juga pada sikap konsumerisme mahasiswa, karena sudah kecanduan sehingga tidak tampak manfaat yang sebenarnya dari facebook itu sendiri sebagai situs jaringan sosial.

Kesimpulan

Di era globalisasi sekarang ini, mau tidak mau kita harus menerima keberadaan informasi teknologi (IT). Semua informasi hampir bisa diakses melalui alat digital tersebut. Salah satu fasilitas pada internet tersebut menyediakan situs jejaring sosial, seperti Facebook yang saat ini sudah menggejala di semua lini termasuk di kalangan mahasiswa. Maraknya situs-situs yang beredar di dunia maya, dapat mendorong perubahan yang terjadi pada masyarakat.

Penggunaan komunikasi dan teknologi informatika sangat rentan untuk di salah gunakan. Untuk hal-hal yang negatif maupun pemborosan waktu dan uang (konsumerisme), kewajiban utama mahasiswa yaitu menuntut ilmu sering terbengkalai. Uang saku yang didapat mahasiswa malah tersalurkan pada facebook tersebut. Mahasiswa adalah agent of change yang diharapkan menjadi penggerak bangsa yang lebih baik. Mahasiswa dengan pendidikannya akan memperoleh ruang interaksi dan mobilitas yang luas tidak hanya dikampus namun juga di luar kampusnya. Interaksi dan mobilitas sosial yang dilakukan oleh mahasiswa bisa sebagai bentuk pencarian identitas diri. Namun dalam prosesnya, sering terkena pengaruh kuat unsur-unsur globalisasi dan modernisasi yang mengarah ketindakan konsumtif yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu penggunaan harus secara efektif dan efisien, menghindari penyalahgunaan yang negatif, serta mengembangkannya sebagai wadah untuk bertukar informasi, ide, ekspresi dan kreatifitas yang dapat menunjang akademis dan hubungan sosial. Selain itu diharapkan orangtua ataupun dosen harus mengimbangi pengetahuan tentang teknologi informatika di dunia maya terutama facebook sebagai kontrol sosial dan bisa berkomunikasi secara terbuka dan lebih menarik bagi mahasiswa. Terimakasih yang sudah membaca artikel ini, jangan lupa untuk terus berkunjung ke situs saya dan semoga artikel ini membawa banyak manfaat untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun