Mohon tunggu...
Arman Batara
Arman Batara Mohon Tunggu... Editor - Penggiat Literasi Media

Tak ada manusia yang mampu menghindari dari kematian. Lantas, apa yang akan kamu sombongkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Halangan Diri" Berawal dari Sebuah Pemikiran Negatif

19 Juli 2021   22:46 Diperbarui: 19 Juli 2021   22:48 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu pernah merasakan apa yang kamu kerjakan itu semua gagal? Saya pernah merasakannya, dari mulai usaha/bisnis, kehidupan sosial, sampai-sampai yang namanya asmara semuanya gagal. Bahkan, bukan hanya sekali tapi berulang kali.

Kemudahan, kelapangan, keberuntungan, seakan-akan dia tak mau berpihak kepada diri ini. Dia sama sekali tak mau mendekati diri ini, dia lari menjauh. Kadang saya bertanya terhadap diri sendiri, kenapa semua ini menimpa diri saya?

Saya selalu berpikir, apakah semua ini buah dosa yang saya pernah diperbuat? Seakan diri ini tenang saat berbuat dosa, merasa nyaman dengan perbuatan dosa, mengumbar dosa-dosa yang selalu diri ini perbuat. Rasanya ingin menarik napas yang amat sangat panjang saat mengingat semua ini.

"Ya Allah, saya pun berhak bahagia, berhak menggapai semua mimipi saya. Ya Allah, bebaskan, lepaskan, diri ini dari apa yang menjadi rintangan diri "halangan diri" ini,"

Air mata ini mengalir membasahi pipi, berjatuhan ke bumi saat mengingat semua perbuatan yang pernah dilakukan, semua yang diperbuat semuanya salah seakan-akan tak pernah ada manfaatnya.

Saat itu hati ini terasa perih. Hati ini seakan menjerit terlilit oleh dosa-dosa. Bibir ini bergetar, saat jiwa ini mengungkapkan semua dosa.

Seiringnya waktu, rintangan diri "halangan diri" mulai pudar dari diri ini Tuhan "Allah" memberikan hidayah terhadap diri ini, dengan caraNYA, dengan kehendakNYA.

Allah mulai merubah cara pandang/pemikiran saya, yang awalnya pemikiran ini selalu dihinggapi dengan pemikiran negatif, perlahan-lahan pemikiran negatif yang membuat kita selalu jauh dari perbuatan positif itu mulai hilang.

Berganti dengan pemikiran positif, pemikiran positif itu mempengaruhi semua sikap dan apa yang saya perbuat. Perbuatan-perbuatan negatif yang tidak bermanfaat itu mulai pudar bahkan hilang dengan sendirinya.

Dengan pemikiran positif, prilaku yang positif seakan-seakan semua kebaikan, kemudahan, keberuntungan itu hinggap menghampiri diri ini.

Saya pun, sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa kehidupan ini dipengaruhi oleh yang namanya pikiran. Menjalani kehidupan tergantung cara kita berpikir. Pikiran kita baik, semuanya akan baik-baik dan yang akan kita temui pun sesuatu hal yang baik-baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun