Mohon tunggu...
Arman Azis
Arman Azis Mohon Tunggu... -

Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Soni, Pembuat Perahu dari Panrang Luhu

18 Mei 2014   19:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanjung Bira adalahdaerah yang terletak di Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatanini merupakan kawasan yang terkenal dengan pariwisata bahari. Kejernihan air laut dan pasir putihnyaitu sudah sampai ke telinga para pelancong, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Selaindari keindahanpantai baharinya Desa Bira juga terkenal dengan pembuatan Perahu Phinisinya.

Perahu Phinisi ini terkenal karena keunikan cara pembuatannya serta bahan yang digunakan, dimana rangkanya dibuat belakangandan bahan yang digunakan adalah kayu hitam yang memiliki sifat tahan terhadap air asin.

Perahu yang memiliki panjang kurang lebih 30 metr dan tinggi 10 meter ini memiliki kapasitas daya angkut 130 Gt pada umumnya dijadikan sebagai kapal dagang.

Dalam proses pembuatannya Perahu Phinisi ini ternyata memakan waktu yang cukup lama, antara 9 - 10 bulan.

Perahu yang menjadi Ikon kota Bulukumba ini pembuatannya dilakukan berlangsung secara terus menerus, dalam artian apabila satu Perahu sudah selesai maka akan dilanjutkan dengan pembuatan perahu lainnya. Ini tidak lepas dari banyaknya permintaan baik itu dari dalam maupun dari luar negeri

Hal ini cukup membantu masyarakat dalam hal pendapatan, karena secara tidak langsung mereka tidak akan menganggur dengan banyaknya permintaan

“Walaupun sedikit namun kami bersyukur, minimal ada yang ditunggu tiap bulannya,” ungkap Sono, salah seorang warga yang bekerja sebagai pembuat perahu, Sabtu (17/5/2014).

Ia menambahkan dengan bekerja sebagai pembuat perahu maka pendapatan per bulannya sudah pasti, yang meskipun sedikit tetapi tetap disyukurinya dibanding ia harus sebagai nelayan penghasilannya tidakjelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun