`Kehidupan itu adalah suatu tantangan ibarat ombak yang menghantam kerasnya samudra, bukan tangisan yang seharusnya keluar melainkan senyuman. Namun sangat disayangkan tidak sedikit yang menganggap tantangan itu sebagai sebuah masalah, masalah yang semakin hari semakin memusingkan, masalah yang sama sekali tidak memiliki jalan keluar. Mahasiswa yang setiap hari harus bergelut dengan makalah atau bahkan skripsi, presiden yang dipusingkan dengan kemiskinan para rakyat sampai korupsi para pejabat dan mungkin mahasiswa yaman yang harus dipusingkan dengan tajdid iqamah di penghujung tahun dengan nominal yang cukup besar. Itu mungkin yang mereka sebut dengan “masalah”, tapi kenyataannya itu adalah sebuah tantangan yang ada dalam setiap kehidupan manusia. Ibarat sayuran tak lengkap tanpa garam (masak sup, red.), setiap tantangan ataupun yang mereka dengan masalah itu pasti memiliki ujung alias penyelesaian, allah telah berfirman dalam surah as-syarh ayat 5 yang berbunyi “sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”dan kalimat tersebut diulangi kembali di ayat 6 dengan lafadz yang sama, disitu menunjukkan sebagai penguat bahwa memang bersama kesulitan ada kemudahan.
Namun sangat disayangkan sekali ketika segelintir orang malah mencoba untuk lari dari permasalahan yang mereka alami. “ah gw pindah ajalah, kuliah disini terlalu banyak muqorrornya”, “gw berhenti kuliah ajalah, banyak banget disini tugasnya, mending jualan tomat dipasar” ckckckc….
Berbagai cara mereka lakukan untuk lari dari permasalahan yang mereka hadapi, mulai dengan minum baygon (baca; bunuh diri) sampai perceraian (bagi yang dah berkeluarga), naudzubillah....
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan diberi pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar : 10)
Apakah mereka kira dengan lari dari masalah semuanya akan terselesaikan begitu saja?? sekarang coba kita fikir secara logika, mana yang lebih antum pilih ketika seorang pendaki yang harus memikul beban berkilo-kilo dengan pendaki tanpa memikul beban sedikitpun (afwan lagi gak punya contoh lain). mereka sama-sama mendaki namun yang membedakan adalah beban yang mereka miliki. Si pendaki yang tak memiliki beban jelas bisa mendaki dengan santai meski jalan yang dia lalui cukup terjal. Seperti itulah kehidupan, jalan yang kita lalui cukup terjal tidak selamanya mulus, bila toh ada masalah yang menimpa, jalani dan cari penyelesaiannya jangan pernah lari darinya atau bahkan menumpuknya sampai berlarut-larut. selama kita beriman kepada allah dengan sebaik-baik iman maka percayalah pasti ada jalan keluar dalan setiap masalah, "barangsiapa yang bertakwa kepada allah swt niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya." (QS at-thalaq : 2)
“ingat , tidak ada masalah yang terlalu besar utnuk dihadapi, ketika kita menyikapinya dengan hati jernih dan kepala dingin”.
Waallahu a’lam.