BULUKUMBA—Kematian ibu melahirkan kembali terjadi di Kabupaten Bulukumba. Hingga akhir Oktober 2014, jumlah kematian ibu melahirkan telah mencapai 11 orang, yang membuat jumlah Kabupaten Bulukumba sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat kematian ibu melahirkan tertinggi di Sulsel.
Kematian ibu melahirkan kali ini terjadi pada seorang pasien yang berasal dari Kecamatan Herlang. Kematian tersebut disebabkan oleh pendarahan pasca melahirkan, sementara bayinya berhasil diselamatkan.
Jumlah kematian ibu melahirkan tahun ini mencapai rekor tertinggi di Kabupaten Bulukumba. Tahun 2013 lalu, jumlah kematian ibu melahirkan sebanyak 9 orang. Hal ini sangat miris, mengingat banyaknya program persalinan aman yang telah dijalankan rumah sakit dan puskesmas, serta pihak-pihak yang peduli kesehatan ibu dan anak.
Kepala Sub Tata Usaha Puskesmas Ujung Loe Andi Parawansyah mengungkapkan, kematian tersebut bukan disebabkan oleh keterlambatan rujukan atau keterlambatan pelayanan di rumah sakit. “pasien tersebut sudah bermalam di rumah sakit dan bayinya sudah lahir selamat,” jelasnya.
Kematian akibat pendarahan merupakan salah satu penyebab utama yang banyak mengakibatkan kematian ibu melahirkan di Bulukumba. Di samping itu, salah satu yang menjadi sorotan di Bulukumba saat ini adalah kurangnya dokter kandungan. Jumlah dokter spesialis kandungan di Bulukumba hanya 2 orang. (ANDI ARMAN AZIS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H