Mohon tunggu...
Armadi PWI
Armadi PWI Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya Armadi pekerjaan sehari-hari sebagai jurnasli di salah satu surat kabar harian lokal Sumatera Selatan. " Motivasi saya dari Erving Hoffman" manusia adalah Aktor drama kehidupan. Meski berbeda pranan namun tujuan tetap sama ingin tampil sempurna.

Saya Armadi pekerjaan sehari-hari sebagai jurnasli di salah satu surat kabar harian lokal Sumatera Selatan. " Motivasi saya dari Erving Hoffman" manusia adalah Aktor drama kehidupan. Meski berbeda pranan namun tujuan tetap sama ingin tampil sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjir Melanda Banyuasin, Siswa Sekolah Dasar Tunas Harapan Dusun III Tetap Melaksanakan Ujian

9 Desember 2017   16:37 Diperbarui: 9 Desember 2017   16:43 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANYUASIN kompasiana.com - Sungguh mengharukan nasib siswa siswi sekolah Dasar Tunas Harapan Dusun III Sungai Krampak Desa Air Solok Batu Kecamatan Air Saleh kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan. Para siswa ini terpaksa Ujian Sekolah (US) sambil berenang karena kelas yang ia tempati tergenang banjir.

Menurut wali kelas Ummul Makwa SPd.I siswa belajar dalam ruangan banjir ini sudah 3 hari, dan sisanya di liburkan karena kahwatir terjadi apa-apa kepada siswa. " Mau bagaimana lagi pak, beginilah kondisinya, kalau US kemarin anak-anak terpaksa saya suruh cepat selesai takutnya air meluap, kalau sampai meluap airnya bisa setinggi paha orang dewasa" ungkapnya kepada wartawan Sabtu(9/12) di ruang kerjanya

Ditanya kenapa tidak melaporkan kedinas, ibu yang sudah 15 tahun mengabdi sebagai guru pendidik ini mejelaskan sudah bosan melaporkan kedinas terkait namun tidak ada tanggapan. " udah bosan pak, sekolah kami ini hanya dua lokal, jumlah siswanya hanya 78 orang, dari mulai berdiri hingga sekarang baru satu kali dapat bantuan itupun dari Anggota DPRD Banyuasin Pak Arisa Lahari Fraksi PDI-P" jelasnya.

Dari itu istri pemilik yayasan Tunas Harapan ini berharap kiranya pemerintah perduli dengan nasif anak-anak yang menimbah ilmu disini. " sekolah negeri disini jauh makanya banyak yang mendaftar diyayasan kita, kalau semua murid masuk dari kelas I sampai kelas VI ruanganya tidak cukup, dari itu kami berharap kiranya ada pemerintah yang peduli dengan nasib kami" harapanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun