Pencapaian pelatih Shin Tae-yong bersama skuat muda Indonesia di gelaran Piala AFF 2020 menuai banyak pujian. Bermodalkan pemain-pemain dengan usia muda, pelatih asal Korea Selatan tersebut berhasil mengantarkan skuat Garuda ke partai puncak gelaran. Meski pada akhirnya harus takluk di kaki Thailand, namun penggawa muda yang diarsitekinya tersebut mampu merepotkan Thailand yang secara usia dan pengalaman berada jauh di atas mereka.
Maka tak mengherankan jika pujian pun membanjiri pelatih yang menakhodai Son Heung Min dan kawan-kawan di gelaran Piala Dunia 2018 lalu itu. Tak hanya dari pecinta sepak bola nasional, pujian juga dilayangkan oleh mereka yang menjadi lawan timnas Indonesia, mulai dari Keisuke Honda yang menjadi pelatih kamboja, Tatsuma Yoshida yang merupakan pelatih Singapura, hingga federasi sepak bola Asia Tenggara, AFF.
Bahkan, secara implisit, federasi sepak bola Asia Tenggara manyamakan pelatih Timnas Indonesia tersebut dengan pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo. Selain karena sama-sama berasal dari Korea Selatan, alasan menyamakan coach Shin dengan pelatih Park adalah sama-sama interest dengan pembangunan skuat dengan mengandalkan usia muda.
Seperti yang diketahui bersama, pelatih Park yang menangani timnas Vietnam semenjak tahun 2017 lalu membangun skuatnya dari pemain-pemain yang berusia muda.Â
Dan hasilnya, dirinya mampu membawa Vietnam menjadi tim yang paling berkembang di Asia pada tahun 2017, dan menuai kesuksesan dengan menggondol medali emas Sea Games 2019, Piala AFF 2018, hingga kini tercatat sebagai satu-satunya tim Asia Tenggara yang melaju ke putaran final kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Namun sayangnya, penyamaan tersebut tak direspon dengan baik oleh publik sepak bola Vietnam. Mereka menilai bahwa apa yang dicapai oleh pelatih Park, jauh lebih mentereng daripada raihan coach Shin Tae-yong.Â
Bahkan, pandit sepak bola negeri Paman Ho tersebut marah-marah ketika menanggapi hal ini. Vu Van Mai, pandit sepak bola kenamaan Vietnam, marah-marah ketika media-media Vietnam turut mengapresiasi capaian coach Shin yang mampu membawa Indonesia menjadi runner up.
Vu Van Mai menilai, coach Shin belum membuktikan apa-apa, sementara pelatih Park telah memberikan berbagai pembuktian dan pencapaian. Sebuah alasan yang masuk akal memang.Â
Namun, setidaknya, sebelum Vu Van Mai marah-marah, dirinya seharusnya melihat ketika kedua tim bertemu di ajang Piala AFF 2020 lalu. Kala itu, anak asuh coach Park Hang Seo dan Shin Tae-yong bertemu di babak grup Piala AFF, dan skuat Garuda mampu menahan Vietnam dengan skor kaca mata.
Perlu dicatat, capaian tersebut diraih oleh anak asuh coach Shin dengan pengalaman dan usia yang terpaut jauh dari sang lawan, serta dengan skuat yang terbatas.