Pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo tampaknya mendapatkan pembelajaran yang cukup berharga pada malam hari ini. mendampingi anak asuhnya di laga semi-final Piala AFF 2020 melawan Thailand, Park Hang-seo harus menyaksikan anak asuhnya dikandaskan oleh sang lawan dengan skor meyakinkan, 2-0 melalui gol pemain andalan Thailand, Channathip Songkrasin.
Jika diingat-ingat, apa yang diterima oleh pak pelatih Park seolah karma atas omongan yang dia ucapkan beberapa waktu yang lalu. Pasca ditahan imbang tanpa gol oleh Indonesia di partai ketiga grup B, Park Hang-seo melontarkan pernyataan yang bernada menyindir permainan timnas Indonesia.Â
Kala itu, pelatih Park menyatakan bahwa permainan anak asuhnya tak mampu berkembang lantaran menemukan musuh yang bermain bertahan.Â
Bahkan, pelatih Park juga menyatakan bahwa dirinya menginginkan lawan yang bermain agresif dan menyerang untuk menguji kemampuan sebenarnya dari tim yang diasuhnya, bukan seperti lawan terakhir yang dihadapi kala itu (merujuk pada timnas Indonesia)
Dan malam ini, pelatih Park seolah mendapatkan "anugerah" dari komentar yang pernah dilontarkannya tersebut. Menghadapi Thailand, anak asuhnya benar-benar mendapatkan lawan yang tampil menyerang.Â
Bahkan, saking menyerangnya, lawan dari anak asuhnya tersebut mampu mengurung pertahanan Vietnam yang selama ini dikenal sulit untuk ditaklukkan.Â
Bahkan saking menyerangnya, sampai-sampai anak asuh dari pelatih Park menjadi frustrasi untuk menjebol gawang sang lawan dan menunjukkan emosi yang berlebihan.
Memang, hal tersebut tak bisa dipungkiri. Melawan Thailand yang seringkali dijuluki oleh Raja Sepak Bola Asia Tenggara, anak asuh pelatih Park benar-benar mati kutu.Â
Di laman affsuzukicup.com, Thailand bahkan mampu menguasai 52,7% permainan jika dibandingkan dengan Vietnam. Sekadar catatan, ini adalah kali pertama Vietnam kalah dalam ball possession di turnamen ini.Â
Sebelumnya, Vietnam selalu digdaya dalam hal penguasaan bola ketika menghadapi Laos, Kamboja, Malaysia, dan juga Indonesia. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan menguasai permainan hingga 70%. Edan bener kan?