Selepas menang besar kontra Malaysia di laga terakhir grup B, skuat Garuda kini tengah bersiap untuk menghadapi Singapura di laga empat besar. Meskipun secara head-to-head Irfan Jaya dan kawan-kawan lebih memiliki catatan yang menterang, namun menghadapi The Lions di kandang sendiri tentu bukan sebuah hal yang mudah.Â
Bermain di hadapan pendukung sendiri, para pemain Singapura dipastikan akan mengeluarkan segala daya dan kemampuan mereka demi meraih hasil yang terbaik.
Apalagi, dengan format home tournament, Singapura akan tetap berlaga di kandang mereka sendiri meski dalam status yang diunggah oleh laman AFF menempatkan mereka sebagai tim tamu pada leg kedua tanggal 25 Desember mendatang.
Dan Indonesia yang tengah dalam performa yang meningkat, haram hukumnya untuk memandang remeh Singapura. Catatan sejarah memang memihak Indonesia, namun jangan lupa, Singapura justru memetik hasil sempurna ketika berhadapan dengan Indonesia di laga-laga penting.Â
Memori kelam ketika dijegal oleh Singapura di Piala AFF 2004 tentu masih membekas kuat. Kala itu, Indonesia yang diasuh oleh coach Peter Withe bergitu digdaya di babak penyisihan grup hingga babak semi-final.Â
Di babak grup, Ilham Jayakesuma dan kawan-kawan berhasil mendepak Vietnam di kandang mereka sendiri dengan skor 3-0.Â
Sementara di babak empat besar, kemilau permainan Boaz Solossa dan kawan-kawan berhasil menghempaskan Malaysia di kandang lawan dengan skor 4-1 meski di GBK harus tunduk dengan skor 1-2 pada leg pertama.
Dan di laga final, keganasan skuat Indonesia justru menemui antiklimaksnya. Baihaki Khaizan dan kawan-kawan berhasil menggulung skuat Merah Putih dalam dua kali laga yang dijalani, sehingga mengagalkan impian Indonesia untuk meraih titel juara kali pertama.
Terbaru, tentu kita masih ingat pula dengan peristiwa tahun 2018 lalu. Kala itu, piala AFF menggunakan format round robin namun dengan sistem dua kali main kandang dan dua kali main tandang.Â
Ironisnya, laga perdana timnas Indonesia di gelaran Piala AFF tahun 2018 lalu harus bertandang ke Singapura di tengah kisruh pergantian pelatih.Â