Mohon tunggu...
Ni Putu Arlya Ardana Putri P.
Ni Putu Arlya Ardana Putri P. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi dalam membaca novel, saya juga sangat gemar dalam mendengarkan musik dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berorganisasi dapat Meningkatkan Skill Komunikasi? Emang Iya?

3 Juli 2024   14:55 Diperbarui: 3 Juli 2024   15:40 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era kini, berorganisasi cukup menjadi tempat bersaing untuk meningkatkan soft skill ketika bekerja nantinya. Terkadang dikarenakan dalam satu organisasi tersebut memiliki banyak individu yang berbeda beda, dan banyak juga alasan dari invidu itu sendiri adalah meningkatkan skill berkomunikasi. Namun banyak yang merupakan introvert maupun extrovert, dan hal tersebut menjadi tantangan yang sangat besar. Berorganisasi memerlukan pengertian yang tinggi terutama dikarenakan bertemu dengan banyak individu yang berbeda.

Saya akan menggunakan contoh ketika melaksanakan program kerja dan sedang dalam persiapan program kerja. Ketika mempersiapkan program kerja, kita pastinya sudah membagikan jobdesc sesuai dengan divisinya masing-masing, nah pada saat persiapan ini lah konflik berkomunikasi mulai banyak bermunculan. Adanya individu yang berbeda, pastinya cara mereka saat bekerja juga berbeda. Semisal, ada yang biasa mengerjakan jobdescnya dengan berdikusi, ada juga yang lebih memilih mengerjakannya sendiri. Ada yang sering memberikan update ke group keseluruhan, ada yang memilih untuk memberi update di group divisi saja.

Dengan adanya sikap dan cara berkomunikasi seperti itu, kami dipush untuk menggunakan teknik tertentu untuk mendapatkan 'update' dari mereka yang biasanya hanya diam-diam saja. Ketika kita juga sudah mulai mengerti dengan cara bekerja seseorang, berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka akan terasa lebih mudah. Dengan itu, mereka yang awalnya diam diam saja akan mengerti bahwa berkabar dan berkomunikasi mengenai sesuatu merupakan hal yang sangat penting.

Ketika berorganisasi memang banyak challenge yang akan dihadapi, namun ketika kita sudah mengetahui flow dan kewajiban kita sendiri, semua akan terasa lebih mudah dan tidak perlu adanya tegur menegur. Menekan briefing dan kabar juga akan mempermudah segalanya. Dan dengan beorganisasi, mereka akan lebih paham dan siap ketika bekerja maupun berorganisasi di tempat lain. Maka dari itu, berorganisasi memang ada betulnya merupakan tempat untuk mengasah soft skill terutama skill dalam berkomunikasi.

Menurut R. Wayne Pace, untuk meningkatkan komunikasi interpersonal maka kita harus memperdalam dan mempelajari mengenai interpersonal communication yang dimana komunikasi tersebut ditekankan secara subjektif. Seperti kita harus mendekatkan diri dengan lawan bicara, menjaga hubungan antar lawan bicara, dan lebih mengerti dengan cara-cara yang biasa dilakukan oleh lawan bicara kita.

Dari sudut pandang penulis, ada beberapa tips untuk meningkatkan komunikasi interpersonal dengan lawan bicara kita, yaitu:

1. Terbuka dengan masukan lawan bicara
2. Selalu menjawab dengan senyuman
3. Membiasakan diri untuk berbaur
4. Jangan menghakimi pendapat orang lain
5. Menghargai sesama dan menjaga omongan

Nah, ketika kita sudah mempelajari interpersonal communication ini, semua akan lebih dipermudah dan tidak akan adanya hambatan dalam berkomunikasi lagi.
 
References
Fai. (2022, November 6). Komunikasi Interpersonal Pengertian dan Contoh. Diambil kembali dari umsu.ac.id: https://umsu.ac.id/komunikasi-interpersonal-pengertian-contoh/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun