sering kali kita mengeluh dan meratapi apa yang terjadi dalam hidup ini, meskipun kita tahu bahwa ratapan itu tidak ada gunanya dan tidak akan menyelesaikan masalah. sebab kenyataanya, segala sesuatu yang terjadi telah diatur oleh Tuhan. demikian juga halnya dengan kematian dan panggilan untuk berkarya bagi Tuhan.
Musa dan Yosua adalah orang-orang pilihan Allah. mereka dipanggil dan dipilih dengan cara yang berbeda, tetapi keduanya sama-sama melayani Tuhan. Nas kita hari ini mengisahkan bagian akhir dari hidup dan pelayanan Musa, abdi Allah, juga bagian awal panggilan pelayanan Yosua.
kepada Musa, Tuhan memperlihatkan seluruh negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada nenek moyang Israel : Abraham, Ishak, dan Yakub. sekalipun dirinya tidak seberuntung Yosua, sebab ia hanya bisa memandangi tanah perjanjian dari kejauhan, Musa tetap taat pada keputusan dan kehendak Tuhan. Tidak ada protes,apalagi kemarahan kepada Tuhan.
karena Musa hidup dengan dedikasi dan hati yang lembut, kematiannya ditangisi oleh seluruh orang Israel selama 30 hari.
kepada Yosua, Tuhan memberikan roh kebijaksaan agar ia mampu memimpin Israel. Yosua menjadi pemimpin yang berhikmat da setia melakukan kehendak Tuhan, sama seperti yang telah diamatkan kepada Musa. Baik Musa maupun Yosua, keduanya memahamigggg bahwa semua yang mereka alami adalah atas izin Tuhan.
kedua tokoh itu adalah para pemimpin dan pelayan Tuhan yang patut diteladani. sikap patuh, setia, dan taat dalam memenuhi kehendak Tuhan tanpa penolakan terlihat dengan jelas dalam kepribadian dan setiap tindakan mereka. kehidupan mereka mengajarkan kepada kita untuk bersyukur atas setiap kesempatan yang Tuhan berikan, dan juga untuk menumbuhkan kerelaan hati dalam memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membaktikan dirinya sesuai kehendak Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H