Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa di suatu daerah tertentu. KKN Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel 2024 merupakan program KKN yang diadakan dengan tujuan untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan bersinergi antara sembilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang dahulunya merupakan cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Dituan rumahi oleh UIN KHAS Jember, KKN Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel 2024 bertempat di Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. KKN Kolaborasi 9 kampus ini mengeluarkan beberapa kelompok yang ditempatkan pada enam desa yang berbeda, salah satunya Desa Grujugan Kidul. Desa Grujugan Kidul atau yang biasa disingkat dengan “Grukid” sendiri merupakan suatu desa yang luas yang memiliki jumlah populasi sekitar 4.808 jiwa yang terbagi ke dalam beberapa dusun yaitu Krajan, Krajan I, Krajan II, Suko Sumber Barat, Karang Rejo I, dan Karang Rejo II yang dipimpin oleh Bapak Tofan Firdaus, S.H. selaku Kepala Desa Grujugan Kidul.
Ada berbagai bentuk mata pencaharian masyarakat di Desa Grujugan Kidul, dimana mayoritas profesi dari masyarakat desa ini sebagai pedagang sapi dan petani. Namun menariknya pada desa Grujugan Kidul terdapat pengrajin kain batik tulis dimana penjualannya sudah sampai ke luar daerah Bondowoso. Hal tersebut yang menjadi keunggulan yang dimiliki oleh Desa Grujugan Kidul dibanding desa lain yang berada di Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso ini.
Selain batik tulis khas Bondowoso, Desa Grujugan Kidul memiliki beragam jenis UMKM yang menunjang perekonomian desa. Mulai dari berbagai olahan makanan basah seperti tape, makanan kering seperti kerupuk rambak, minuman tradisional seperti bubuk jahe, serta produk rumahan seperti tusuk sate, dan juga masih banyak yang lainnya.
Desa Grujugan Kidul sendiri memiliki visi misi “Menuju Desa Grujugan Kidul yang Bermartabat (beriman, makmur, tata tentrem, berintegritas, dan hebat)”. Masyarakat di desa ini terbilang cukup sejahtera sehingga kemiskinan ekstrem sudah sangat jarang sekali dijumpai. Seperti yang dikatakan oleh Pak Kades, “Desa ini sering mendapat penghargaan sebagai desa yang paling aktif diantara desa yang lainnya dikarenakan beberapa prestasi yang telah dicapai.” Kegiatan tersebut seperti halnya perlombaan antar dusun yang aktif dilakukan setiap perayaan hari besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H