Maka demi mematangkan diri jadi seorang ahli, kita harus mau mencoba sebuah pekerjaan meski gaji tak seberapa. Sebab, pengalaman lebih berharga. Ketika sudah terbina dengan ilmu dan pengalaman, maka uang bakal datang dengan sendirinya. Ini yang saya tangkap dari buku tersebut. Untuk meyakinkan pembaca Venny memberi ilustrasi dan contoh-contoh kasus yang membuktikan pandangannya.
Saya menemukan spirit perjuangan dalam buku ini. Motivasi untuk pembaca dan penulis sendiri. Karena kabarnya penulis ingin bekerja dan cari pengalaman di Jepang, untuk membentuknya sebagai professional di bidang yang ia pilih.
Makanya pembahasan dilengkapi dengan tips menjadi seorang pekerja yang baik dan beragam contoh negara yang sukses karena pekerjanya bekerja dengan baik. Memuat pula jenis-jenis pekerjaan unik yang ada di dunia. Membacanya bikin gelik, hehe.
Dalam buku ini pula, saya mendeteksi ada kekecewaan Venny kepada masyarakat Indonesia. Ketidakdisiplinan, ketidakjujuran memang jadi ciri sebagian masyarakat kita. Padahal negeri kita berpenghuni mayoritas muslim. Di mana Islam sudah mengajarkan tentang pentingnya bersungguh-sungguh dalam beraktivitas, seperti bekerja.
Diajarkan pula akhlak seperti jujur, menepati akad alias disiplin dan lain sebagainya. Sayangnya mutiara Islam tak terintegrasi dalam diri kaum muslim kebanyakan. Sehingga negeri kita berisi orang-orang yang tidak menarik.
Termotivasi dengan Jepang oke-oke aja Ven, tapi jangan lupa ya, Venny punya tanggungjawab juga merubah anak bangsa kita dari sifat-sifat buruk menjadi kaum yang ideal. Karena Venny lebih dulu sadar akan hidup serius ketimbang yang lainnya. Setuju?
Selain isi bukunya, nilai plus lainnya ada pada diri penulis sendiri. Setidaknya ada empat point yang saya tangkap dari siswa SMK Broadcasting Bina Creative (BBC) ini.
Pertama, dalam usia mudanya, Venny sudah mampu menuangkan hasil diskusi dengan gurunya dalam bentuk tulisan. Susunan kata-katanya juga teratur. Bagus. Tak banyak yang bisa demikian.
Kedua, Venny berani ambil tema bekerja, padahal ia belum bekerja. Ibu Venny sempat cerita kalau awalnya Venny ngomong ke ibunya,"apa pantas belum kerja tapi nulis buku tentang kerja?"
Dasar Venny yang punya semangat tinggi dan didukung keluarga, ia pun maju terus.
Ketiga, menyelesaikan buku yang sarat info seperti buku "Bekerja Bukan Untuk Uang" ini, Venny bisa dipastikan maniak baca. Dan memang harus begitu kalau mau wawasannya berkembang terus. Membaca lalu berkarya. Membaca lalu berkarya.