Tanpa bekal ilmu dan kematangan emosional, suami isteri nggak bakal bisa menjadi pasangan yang baik bagi pasangannya. Menyedihkan hari ini susah sekali cari suami yang baik. Kaum pria juga bakal bilang cari isteri yang baik itu susah saat ini. Sama-sama kan.
Baru-baru ini ada kasus yang diberitakan media, seorang suami di daerah Jakarta Barat melakukan KDRT sama isterinya. Pemicunya adalah isteri yang enggan melayani suami di ranjang. Sikap isterinya itu membuat dia merasa direndahkan. Ujungnya tersulut amarah dan memukul isteri. Kabarnya si isteri menjadi trauma sehingga melapor ke polisi.
Hai para suami, asal kamu tahu ya, kamu bukan hanya memiliki hak, tetapi juga kewajiban. Salah satu kewajiban kamu adalah meminta hakmu secara ahsan alias baik. Rasulullah saw bersabda:
"Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga/istrinya. Dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri/ keluargaku." (HR Tirmidzi).
Suami wajib mempergauli isteri dengan baik. Bersahabat dengan isteri. Bersikap lembut. Untuk urusan ranjang, bahkan dalam fiqih pernikahan dikatakan ketika suami hendak mengajak isteri berhubungan, harus perlahan.Â
Istilahnya menggunakan pemanasan. Dilihat terlebih dahulu kesiapan isteri. Bagaimana perasaannya. Sedang lelah atau tidak. Bukan kapan mau langsung meminta, tak peduli tentang kondisi isteri. Dengan kewajibannya itulah suami layak diberi hak untuk dipatuhi dan dilayani.
Sebaliknya bagi isteri, Islam memerintahkan bahwa ia harus patuh pada suami. Ketika suami minta dilayani, dalam keadaan apapun dia harus siap. Disamping hak isteri untuk disayangi dan dilindungi.Â
Artinya, masing-masing baik isteri maupun suami dituntun oleh Islam dalam melaksanakan perannya. Mereka diberi hak dan kewajiban masing-masing oleh Allah swt. Allah swt Maha Adil bukan? Ketika suami isteri sama-sama memahami ilmu pernikahan dalam Islam, maka mereka tidak akan saling menyakiti.
Sebenarnya betapa indah sebuah pernikahan jika dijalankan sesuai ajaran Islam. Ketika muslim memahami Islam, mentalnya pun akan terbentuk menjadi stabil, penyabar dan tenang. Ketika isteri lalai dalam tugasnya, suami menasehati dengan cara yang baik. Ketika suami lupa kewajibannya, isteri mengingatkan dan suami menerima nasehat isterinya.
Namun sayang sekali sakinah mawaddah warahmah pada sebagian rumah tangga hari ini terkesan langka. Justru yang terjadi adalah awal pernikahan yang indah, lalu setelahnya permusuhan.Â