Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Adab di Balik Asyiknya Makan ala Selebgram

4 April 2019   22:04 Diperbarui: 4 April 2019   22:21 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asyik ya mantengin akun-akun IG yang nunjukin video lagi makan. Terutama selebgram Korea tuh. Wadah makanannya besar. Isinya seafood, mie instan, daging ayam, dan makanan-makanan lezat lainnya. Cara makannya itu loh, masukin makanan sampai mulut penuh terus dikunyah dengan wajah keenakan. Wow. Ditatapin terus-menerus bisa meleleh air liur. Jadi pengen makan yang banyak.

Eits, tapi tunggu dulu. Bagi kita yang muslim, jangan lupa bahwa kita punya adab makan. Salah satunya adalah larangan makan berlebihan. Segala hal yang berlebihan memang dilarang dalam Islam.

Berlebih-lebihan adalah satu di antara sifat setan dan sangat dimurkai oleh Allah swt. Seperti yang disebutkan Allah swt dalam alquran surat al-Isra' ayat 26-27 dan al-A'raf ayat 31.

Termasuk dalam hal makan. Rasulullah saw bersabda: "Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam aspek kesehatan para ahli pun sama sekali tidak menganjurkan makan berlebihan. Sebab makan dalam jumlah banyak lama-kelamaan dalam menyebabkan seseorang kelebihan berat badan bahkan obesitas. Pada akhirnya menimbulkan penyakit.

Saya pikir adegan-adegan makan dengan porsi lebih di sosial media dilakukan untuk dua hal. Kebutuhan promosi dan sensasi. Namun hal itu minim empati pada yang tak bisa membeli. Lebih menunjukkan eksistensi diri bahwa mereka mampu makan makanan selezat itu.

Kalau mau promosi sebaiknya tak perlu lah lebay kayak gitu. Bisa kan tetap makan dalam porsi wajar dan menunjukkan betapa lezatnya makanan tersebut dengan cara lain.

Jadi kita tak perlu menonton adegan-adegan makan banyak yang terlihat asyik itu. Sebab bisa saja mempengaruhi diri kita untuk menirunya. Alhasil lupa adab makan dan lupa kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun