Mohon tunggu...
Arline Safitri
Arline Safitri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Read. Food. View.\r\nBaca. Makanan. Pemandangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Jalanku

2 Maret 2013   16:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:26 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13622399582094934466

[caption id="attachment_246577" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi/admin"][/caption]

Seperti seorang bayi yang baru terlahir ke dunia. Menghirup wewangian bunga bertebaran di taman kecil. Mengenal bunga, daun, tangkai, kupu-kupu, kumbang, bau tanah, bangku kecil, rerumputan, embun pagi, mentari, mengenal malam dan mengenal siang. Semua seperti menyapaku dalam kesunyian.

Beberapa tahun seperti dalam inkubator. Menyelam dalam lautan logika yang tak mengenal asa. Membatu seperti gunung es yang mencuat ke penjuru langit. Tak mengenal dunia. Terasa begitu dalam keterasingan. Menapaki jalan terjal yang terlalu menuju fana.

Membumi, berada tepat menapaki tanah dan menghirup baunya sampai ke rongga dada. Rasanya inilah keindahan hati tanpa terbebani jalan terjal menuju fana. Seperti burung-burung kecil menyapa udara dengan riangnya. Berkicau suara merdunya menghibur hati yang mendung. Hamparan laut biru yang mempesona, “Biarkan aku menyelami birunya laut” bisikku pelan. Ini jalanku, menelusuri keindahan yang penuh kasih sayang bukan kesombongan yang menghujat dan menjatuhkan sosok yang lain. Merindu manusia saling menyambut dengan syahdu.

Bandung, Februari 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun