Mohon tunggu...
Arlin
Arlin Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Perihal Book Shaming

16 Juli 2023   11:48 Diperbarui: 16 Juli 2023   11:50 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Melalui ingatan panjang tentang bacaan saya, jawaban atas pertanyaan teman saya pada akhirnya mengarah kepada harapan untuk berhenti menghina bacaan seseorang. Membaca selalu lebih baik dibandingkan tidak membaca sama sekali.

Jika mereka membaca buku yang kita anggap tidak penting, mungkin saja itu penting bagi mereka untuk saat itu. Proses membaca secara sederhana adalah proses pendewasaan. Kita bisa memulainya dengan membaca hal-hal yang ringan, hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Membaca tentang A dengan baik setidaknya akan membuat kita berusaha untuk membaca tentang B, C, D dan seterusnya. Artinya apa, bahwa yang terpenting dari peristiwa membaca adalah mendorong orang untuk memperluas bacaannya ke tahap yang lebih serius, bukan justru menghinanya.

Saya seringkali menemukan teman-teman saya membaca Wira Negara, Fiersa Besari, Boy Candra dan Tere Liye, saya mengatakan bahwa selesaikan bacaanmu dan temukan bacaan lain. Saya kemudian menyebutkan beberapa penulis yang mungkin akan mereka cari usai menyelesaikan bacaan dari nama-nama yang saya sebutkan.

Saya tidak sedang berusaha untuk mengatakan bahwa bacaan mereka terlalu sederhana. Saya justru hanya ingin mengatakan bahwa ada lebih banyak buku lain selain yang sedang mereka baca.  Mereka hanya perlu untuk terus membaca dan menantang diri terhadap bacaan-bacaan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun